Jumat 11 Aug 2017 15:42 WIB

Pemerintah Singapura Janji ke Jokowi Tambah Investasi

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir (ketiga kanan) menerima Wakil Perdana Menteri Singapura Teo Chee Hean (ketiga kiri) di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/8).
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir (ketiga kanan) menerima Wakil Perdana Menteri Singapura Teo Chee Hean (ketiga kiri) di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah Singapura berencana untuk menambah investasinya di Indonesia, khususnya di daerah Batam, Bintan, dan Karimun. Hal ini disampaikan Wakil Perdana Menteri Singapura Teo Chee Hean saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.

Wakil Menteri Luar Negeri, AM Fachrir pun menyampaikan, pemerintah Indonesia menyambut baik rencana investasi Singapura dan akan memfasilitasi proses pemberian kemudahan izin.

“Tadi juga deputy PM menyebut bahwa Batam, Bintan, dan Karimun adalah juga target dari investasi Singapura. Dan karena itu, kita Indonesia akan melakukan langkah-langkah untuk memfasilitasi kemudahan-kemudahan di sana,” ujar Fachrir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (11/8).

Pemerintah, kata dia, akan mempersiapkan tenaga kerja yang nantinya dibutuhkan untuk mengoperasikan perusahaan-perusahaan Singapura tersebut. Di Semarang, juga tercatat terdapat 30 perusahaan asal Singapura ini. Bahkan, sebanyak 41 perusahaan saat ini juga dalam proses pendirian.

Dari 30 perusahaan Singapura tersebut, sebanyak 1.700 tenaga kerja pun telah terserap. Pemerintah nantinya juga akan mempersiapkan sekolah khusus untuk mempersiapkan tenaga-tenaga kerja yang dibutuhkan. “Kalau 41 perusahaan ini kemudian beroperasi akan menyerap sekitar empat ribuan (tenaga kerja),” ujar dia.

Selain kerja sama peningkatan investasi di Indonesia, Wakil PM Singapura juga membahas masalah digital ekonomi serta pembangunan infrastruktur bersama Presiden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement