Kamis 27 Jul 2017 11:37 WIB

Jokowi Ungkap Senjatanya Genjot Pertumbuhan Ekonomi

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo bersiap memimpin rapat terbatas tentang perkembangan implementasi program pengentasan kemiskinan di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (25/7).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo bersiap memimpin rapat terbatas tentang perkembangan implementasi program pengentasan kemiskinan di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (25/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menegaskan ada dua kunci untuk mengelola ekonomi dengan baik, di kabupaten/kota, provinsi maupun negara. Dua hal penting tersebut adalah pertumbuhan ekonomi dan inflasi.

Menurutnya, semua pemerintahan saat ini harus berlomba untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menekan inflasi serendah-rendahnya. Ia menuturkan, inflasi pada 2015 sebesar 3,35 persen, inflasi pasa 2016 sebesar 3,02 persen dan inflasi tahun ini di kuartal I sebesar empat persen.

 

"Artinya sudah mulai masuk inflasi rendah," ujar dia pada acara Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2017 di Grand Sahid Hotel, Kamis (27/7).

 

Ia mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah ekonomi global masih sangat berat sekali. Meski kini di G20, Indonesia berada pada posisi tiga besar di bawah India dan Cina, pertumbuhan ekonomi perlu terus dipacu.

 

"Daya beli rakyat harus diikuti terus agar konsumsi dapat berada pada posisi yang diinginkan," katanya.

 

Menurutnya, kunci yang paling penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi adalah investasi dan ekspor. Jika ekspor sulit digenjot, kata dia, pemerintah daerah bisa mendatangkan investor ke daerah.

 

Untuk itu perizinan bagi para investor harus diperbaiki total. Ia tidak ingin mendengar adanya pengurusan perizinan hingga berbulan-bulan bahkan sampai setahun. "Harusnya tuh hitungan jam selesai," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement