REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) Maryono menyatakan, minat masyarakat untuk membayar tol dengan uang elektronik nantinya otomatis berubah. Hal ini karena, pada Oktober akan diberlakukan secara penuh pembayaran tol menggunakan uang elektronik seperti e-Toll Himbara, atau kartu elektronik masing-masing bank seperti e-Money Mandiri dan Brizzi BRI. Bank BUMN pun akan memfasilitasi nasabah dengan kartu e-Toll.
"Karena ini perubahan, jadi masyarakat tidak bisa langsung, yang penting kami dari Himbara telah persiapkan tool dan layanannya dengan baik," ujar Maryono kepada wartawan di Jakarta, Kamis, (6/7).
Pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) dan Himpunan Bank-bank Negara (Himbara) sebelumnya telah melakukan uji coba pembayaran tol menggunakan uang elektronik. Hanya saja, minat masyarakat dalam bertransaksi elektronik di gerbang tol dinilai masih kurang sebab antrean pembayaran dengan uang tunai masih penuh.
Ia menegaskan, Himbara sudah siap memfasilitasi penerapan pembayaran elektronik di gerbang tol, termasuk menyediakan kartu e-Toll Himbara. Nantinya masyarakat akan disosialisasikan lebih masif mengenai kebijakan baru tersebut melalui bank masing-masing. "Pada umumnya setiap nasabah bank Himbara baik dari BTN, Mandiri, BRI, BNI, nanti akan dilengkapi dengan kartu e-toll," kata Maryono.
Ia mengaku, Himbara belum menghitung total transaksi maupun total kartu e-toll yang terjual selama uji coba pada periode mudik lalu. Meski begitu, ia yakin jumlahnya meningkat dari tahun lalu.
Sebelumnya Direktur Bank Mandiri Ogi Prastomiyono menyebutkan, untuk menerapkan pembayaran tol elektronik secara penuh pada Oktober, masih dibutuhkan tiga sampai empat juta uang elektronik. "Butuhnya kan sekitar 9,4 juta jadi saat ini masih kurang tiga sampai empat jutaan kartu," ujarnya.
Ogi menegaskan, penambahan kebutuhan uang elektronik tersebut tidak hanya dipenuhi oleh Bank Mandiri, melainkan bank BUMN lain seperti bank Tabungan Negara (BTN), Bank Rakyat Indonesia (BRI), serta Bank Negara Indonesia (BNI). "Cuma marketshare kita (Bank Mandiri) kan besar jadi separuh dari kebutuhan itu kita yang siapkan," tuturnya.