REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimoeldjono mengatakan penggunaan uang nontunai atau uang elektronik di ruas ruas jalan tol akan efektif berlaku pada Oktober mendatang. Ia mengatakan kebijakan ini akan berlaku 100 persen di seluruh ruas tol yang dioperasikan oleh Jasa Marga.
Basuki mengatakan sosialisasi untuk para pengguna jalan tol ini akan dilakukan pada periode awal mulai berlaku efektifnya penggunaan uang nontunai ini. Meski begitu, Basuki mengatakan cara ini juga sudah dilakukan oleh Jasa Marga di ruas ruas tol dalam kota Jakarta yang memang sudah menyediakan Gerbang Tol Online (GTO).
"Saya kira kalau kereta saja bisa (pembayaran nontunai), kenapa tol ndak bisa. Ini jadi triger buat saya, tapi saya sudah komunikasi juga dengan Jasa Marga agar hal ini bisa optimal. Saya sesuai dengan anjuran BI untuk gerakan nasional nontunai, Oktober ini akan jalan 100 persen," ujar Basuki di Balai Kartini, Selasa (4/7).
Basuki mengatakan untuk daya tarik memang sudah ada, meski memang masih kecil. Untuk penetrasi gerakan nontunai ini sudah dilakukan saat arus mudik kemarin. Ia mengatakan penggunaan uang nontunai sudah mencapai 30 persen pada arus mudik kemarin.
"Itu sebelum kemarin mudik. Itu 23 persen. Saya kira saya belum dapat laporan jasa marga tapi kelihatannya banyak cukup penetrasinya dengan 20 persen diskon untuk E-toll itu cukup banyak yang masuk sehingga program kita Oktober semua sudah cashless," ujar Basuki.
Ia juga mengatakan untuk freeflow baru akan diberlakukan pada akhir 2018 nanti. Sejak diberlakukan pada Oktober nanti hingga akhir tahun pihak PUPR dan Jasa Marga akan terus mensosialisasikan gerakan nontunai di jalan tol kepada masyarakat