Rabu 28 Jun 2017 16:26 WIB

Ramadhan tak Buat Omzet UMKM Kuliner Melesat, Mengapa?

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nur Aini
Penjual aneka kolak dan minuman melayani pembeli  lokasi penjualan aneka kuliner di depan Masjid Pusdai, Jl Pusdai, Kota Bandung, Senin (29/5).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Penjual aneka kolak dan minuman melayani pembeli lokasi penjualan aneka kuliner di depan Masjid Pusdai, Jl Pusdai, Kota Bandung, Senin (29/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ramadhan tahun ini dinilai tidak berpengaruh signifikan terhadap omzet para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Tanah Air. Sebab, omzet yang didapat relatif stabil dibanding Ramadhan tahun sebelumnya.

"Sektor makanan atau kuliner masih stabil," ujar Ketua Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Ikhsan Ingratubun saat dihubungi Republika.co.id, Rabu (28/6).

Sayangnya, peningkatan omzet juga tidak terjadi pada sektor di luar kuliner tersebut. Bahkan, diakui Ikhsan, para pelaku UMKM pada sektor di luar kuliner mengalami penurunan omzet dari tahun lalu. "Karena daya beli masyarakat juga menurun," ujarnya.

Menurunnya, daya beli masyarakat terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya, Ramadhan yang bertepatan dengan tahun ajaran baru sekolah. Hal tersebut membuat para orang tua memilih berhemat karena adanya pengeluaran lain untuk biaya pendidikan.

Meski demikian, Ikhsan yang juga merupakan pemilik rumah makan khas Makassar 'Daeng Naba' mengakui tidak semua usaha kuliner memiliki omzet stagnan. Sebab, usaha kuliner miliknya pada Ramadhan ini mengalami kenaikan omzet. "Ada kenaikan 20 persen," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement