Selasa 09 Jan 2024 04:48 WIB

Aksi Boikot Produk Pro-Israel Ternyata Berdampak Positif Bagi UMKM Lokal, Ini Buktinya

UMKM makanan minuman paling banyak raih untung dari boikot produk Pro-Israel

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pedagang melayani pengunjung yang membeli makanan saat Bazaar UMKM Festival Hijriah Republika.
Foto: Republika/Prayogi
Pedagang melayani pengunjung yang membeli makanan saat Bazaar UMKM Festival Hijriah Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) menilai, aksi boikot yang dilakukan sebagian masyarakat di Tanah Air berdampak positif terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Seperti diketahui, aksi boikot produk yang dianggap terafiliasi dengan Israel masih terus berlanjut, seiring masih berlangsungnya pembantaian yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina.

"Ya (boikot) itu ada dampak positifnya (bagi UMKM)," ujar Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop Yulius kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Senin (8/1/2024). Namun, ia mengaku belum menghitung lebih perinci peningkatan penjualan UMKM karena adanya aksi boikot.

Meski begitu, kata dia, pemboikotan tersebut jelas memengaruhi penjualan UMKM. Terutama UMKM di sektor makanan dan minuman (mamin).

"Belum dihitung, tapi boikot-boikot itu jelas (yang diboikot) Starbucks, ayam (KFC dan McD). Jadi pindah ke lokal kan ada ayam D'besto," tuturnya.

Mendukung pernyataan Yulius terkait masyarakat yang beralih ke produk lokal, Vivin Anggraini mengaku mulai melirik produk buatan dalam negeri setelah ajakan boikot marak. "Sudah nggak pernah beli Starbucks lagi," ujar wanita yang bekerja di perusahaan logistik Ondelivery di Jakarta Utara ini, saat ditanya Republika.

Ia menambahkan, kini lebih sering membeli produk kopi buatan anak bangsa seperti Kopi Kenangan, Kopi Tuku, atau Janji Jiwa. Dirinya pun mengganti produk perawatan wajah atau skincare ke produk lokal. Ia menilai, kini sudah banyak skincare buatan dalam negeri yang bagus dan memiliki kemasan menarik.

Pegawai Dinas Sosial di Tegal bernama Ade Nur Afifah turut mengaku mulai selektif saat berbelanja bulanan. Hanya saja, kata dia, sekarang masih menghabiskan beberapa produk yang telah dibeli sebelumnya.

Dirinya juga menuturkan, kini tidak pernah lagi makan di restoran cepat saji Mcdonals. Padahal sebelumnya Ade sering ke sana bersama anaknya untuk mengikuti kegiatan Mckids. "Itu semacam Club Mcd untuk anak-anak. Sejak ada aksi boikot, Mcd semakin sering buat acara Mckids, tapi Aksa (anak Ade) sudah bolos dua kali," ungkap dia.

Biasanya, kata Ade, anak yang berpartisipasi di Mckids mencapai 20, sekarang hanya lima. Ia mengaku akan terus berpartisipasi dalam aksi boikot sampai Israel menghentikan serangannya ke Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement