REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memproyeksikan tingkat inflasi Lebaran 2017 tidak akan melonjak tinggi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebutkan, angka inflasi bulanan ditarget bisa bertahan di level 0,39 hingga 0,4 persen, tak jauh beda dengan inflasi Mei 2017 lalu di level 0,39 persen.
Darmin mengungkapkan, optimisme pemerintah atas tingkat inflasi yang rendah lantaran harga bahan pangan terutama bawang putih dan cabai rawit yang justru mengalami penurunan sejak awal Juni 2017.
"Harga-harga itu justru turun, jadi biasanya sampai satu bulan nanti menjelang Lebaran rasanya (inflasi) enggak terlalu (naik)," ujar Darmin di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Senin (19/7).
Selain itu, Darmin juga menambahkan bahwa risiko inflasi dari harga yang diatur pemerintah (administered prices) sebisa mungkin akan ditekan hingga akhir tahun. Salah satu solusi yang diberikan pemerintah adalah pandangan untuk tidak menaikkan harga BBM hingga akhir tahun.
"Arahnya pemerintah tidak melihat tekanan (harga crude), kelihatannya enggak harga sampai akhir tahun kecenderungannya gak naik," katanya.
Ia melanjutkan, pemerintah termasuk Menteri Energi dan Sumber dana Mineral (ESDM) dan Menteri Keuangan berpandangan bahwa harga minyak dunia tidak akan bergerak naik secara tajam sepanjang tahun 2017 ini. Pun, risiko harga minyak dunia mengalami penurunan juga cenderung kecil.
"Sehingga tekanan untuk menaikan harga sebenarnya sangat kecil lah," katanya.