REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BPJS Ketenagakerjaan pada tahun ini menginvestasikan sekitar Rp 53 triliun untuk pembangunan infrastruktur di wilayah Kuningan, Jakarta Selatan. Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Agus Susanto mengatakan alokasi dana tersebut merupakan 21 persen dari total dana yang terkumpul dari kepesertaan BPJS Naker pada 2017 ini.
Agus mengatakan investasi pada sektor infrastruktur ini merupakan langkah awal bagi BPJS Naker untuk bisa mengelola dana jaminan sosial dari seluruh anggota BPJS. Sebelumnya, BPJS hanya mengendapkan dananya di perbankan, namun tahun ini, Agus mengatakan, BPJS Naker mencoba untuk melakukan investasi di bidang infrastruktur.
Melalui anak usaha, PT Sarana Infrastruktur Properti (SIP), BPJS akan melakukan beberapa proyek pembangunan infrastruktur pada tahun ini. Anak perusahaan yang dibangun bekerja sama dengan Perusahaan Perumahan (PP) ini rencananya akan membuat 25 ribu unit rumah untuk para pekerja BPJS.
"Ini bentuk investasi pengelolaan dana. Ini untuk komersial, akan kita sewakan. Ini dana JHT. Hasil keuntungan ini akan dikembalikan kepada pekerja," ujar Agus saat acara groundbreaking di Jl Rasuna Said, Jakarta, Selasa (30/5).
Agus mengatakan, tower yang akan berdiri sekitar 28 lantai tersebut menelan total investasi sebesar Rp 500 miliar. Agus berharap nantinya tower itu bisa menjadi landmark BPJS ke depan dan bisa menjadi salah satu cara untuk mensosialisasikan program-program terkait jaminan sosial.
"Totalnya Rp 500 miliar. Ini proyek pertama kita dengan PP yang kita buat anak perusahaan, yaitu SIP. Ini pembangunan properti komersial, lalu nanti ada sosial yaitu perumahan pekerja. Kita akan optimalkan tanah kita. Investasi tanah kita ini masih kosong, jadi akan kita optimalkan," ujar Agus.
Ke depan, Agus mengatakan, pihaknya masih mengkaji rencana pembangunan 25 ribu unit rumah untuk para karyawan BPJS. Salah satu lokasi pembangunan berada di atas aset tanah yang dimiliki BPJS di wilayah Tangerang.
"Kita punya lahan di Tangerang, besar di Bugel 20 hektare. Ini kita kajian, kita akan bangun perumahan untuk pekerja 25 ribu unit. Mudah mudahan dalam tahun ini mulai bangun," ujar Agus.