Ahad 21 May 2017 16:33 WIB

Kinerja BPR di Jabar pada Kuartal I 2017 Negatif

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: M.Iqbal
Bank Perkreditan Rakyat ( ilustrasi )
Foto: Republika On Line/Mardiah diah
Bank Perkreditan Rakyat ( ilustrasi )

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Jawa Barat sepanjang kuartal I 2017 masih melambat. Menurut Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan I Otoritas Jasa Keuangan Jabar Riza Aulia, pertumbuhan aset BPR hingga Maret 2017 hanya sebesar 0,26 persen.

Padahal, pada periode yang sama tahun lalu pertumbuhan aset BPR di Jabar mencapai 5,26 persen. "Kredit juga minus 1,29," ujar Riza kepada wartawan di sela-sela acara Jalan Sehat Memperingati Hari BPR-BPR Nasional, Ahad (21/5).

Menurut Riza, dana pihak ketiga (DPK) pun mengalami pelambatan karena tumbuh negatif 2,73 persen. Padahal di periode yang sama tahun lalu tumbuh 2,55 persen. "Kinerja minus semua di triwulan pertama karena memang BPR banyak yang konsolidasi. Nanti, di akhir baru digenjot," katanya.

Riza memprediksi setelah melakukan konsolidasi, pada semester dua nanti, BPR akan mulai menggenjot kinerjanya. Kondisi kinerja BPR di Jabar ini sama dengan kinerja keuangan yang lain, yakni ada tekanan. "Tapi stabilitas ekonomi relatif baik kalau semua bersatu maka kinerja bisa tinggi," ujarnya.

Saat ditanya apakah pertumbuhan BPR ini dipengaruhi keberadaan program Kredit Usaha Rakyat (KUR), Riza mengatakan, pengaruh tersebut mungkin ada. Sebab, salah satunya BPR harus efisiensi karena harus menyesuaikan suku bunga. "Tapi BPR punya pasar sendiri jadi secara bertahap akan menyesuaikan," katanya.

Menurut Ketua Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) DPD Jabar, Andi Gunawan, pada 2016 lalu kinerja industri BPR masih sangat baik walaupun di tengah persaingan usaha yang semakin ketat. Serta, regulasi yang semakin protektif. "Pada 2016, pertumbuhan aset kami  hampir sama dengan pertumbuhan nasional yakni tumbuh 10 persen," kata Andi seraya mengatakan jumlah BPR di Jabar ada 250 bank.

Andi memprediksi tahun ini pun, perumbuhan BPR di Jabar tak akan berbeda dengan tahun lalu. Walaupun, memang untuk mencapai target tersebut harus berjuang agar BPR lebih dikenal dan memanfaatkan jasa BPR sehingga bisa terus tumbuh. "Kami juga banyak menerima kemudahan untuk mendapatkan linkage dari bank umum," katanya.

Sementara menurut Ketua Panitia Jalan Sehat Perbarindo Jabar, Manahan Gultom, untuk memperingati hari BPR-BPR Nasional, pihaknya menggelar jalan santai. Acara tersebut, diikuti oleh 1.800 peserta. Ia berharap, dengan kegiatan ini semua masyarakat bisa lebih memahami industri BPR dan BPRS. "Dari total BPR yang ada, yang hadir berkontribusi di event ini capai 80 persen," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement