REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina EP mengoptimalisasikan fasilitas produksi di Proyek Pengembangan Paku Gajah. Proyek yang berada di Kabupaten Muara Enim dan Ogan Komering Ulu, Propinsi Sumatra Selatan ini merupakan proyek Pengembangan Gas yang akan memenuhi kebutuhan pasar gas di Sumatra Selatan dan sekitarnya.
"Proyek Pengembangan Paku Gajah akan dilengkapi dengan dua stasiun fasilitas produksi yaitu Stasiun Pengumpul Gas (SPG) Paku Gajah dengan kapasitas produksi gas 45 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan SPG Kuang dengan kapasitas produksi 25 MMSCFD serta jalur pipa trunkline 12 inci sepanjang 23 km dari SPG Paku Gajah ke CO2 removal eksisting SPG Merbau", ujar Tri Widyo Kunto General Manager Proyek Pengembangan Paku Gajah dalam keterangan pers tertulis, Kamis (18/5).
Selanjutnya, kata Kunto, Gas yang dihasilkan dari SPG Paku Gajah dan SPG Kuang akan disalurkan ke konsumen PGN maupun konsumen lainnya di Sumatra Selatan. Proyek Pengembangan Paku Gajah untuk memproduksi gas bumi, baik dari sumur eksplorasi maupun dari sumur pengembangan.
Beberapa pemboran sumur Eksplorasi dilakukan sejak 2010 diproduksikan melalui tahapan Put On Production (POP) dan pada tahun 2013 dilanjutkan dengan pemboran Pengembangan melalui tahapan Plan Of Development (POD) yang telah disetujui SKK Migas pada Juni 2013. "POD Integrasi phase-1 Paku Gajah dan phase-2 Kuang Selatan telah dilakukan beberapa kegiatan yaitu pemboran 10 sumur Pengembangan, 17 sumur work over yang diselesaikan sampai dengan akhir 2016. Adapun pembangunan 2 SPG: Paku Gajah dan Kuang serta pembangunan jalur pipa trunkline 12 inci sepanjang 23 km dari SPG Paku Gajah ke SPG Merbau telah selesai dikerjakan dan saat ini memasuki tahap Start Up-Commissioning yang dimulai akhir Maret 2017," tutur Kunto.
Ia menerangkan mengenai pengembangan Lapangan Migas secara terintegrasi di sekitar area Paku Gajah dengan melakukan pemboran Eksplorasi dan Pengembangan berikutnya dan dimasukkan kedalam tahapan POD phase-2 dan phase-3. Pertamina EP, kata dia, berkomitmen memberikan kontribusi maksimal kepada Negara dan Pemerintah Daerah yang memiliki potensi migas.
"Terimakasih kami sampaikan atas dukungan yang diberikan selama project ini berlangsung kepada Manajemen PT Pertamina (Persero), SKK Migas, SKK Migas Perwakilan Sumbagsel, Manajemen PT Pertamina EP, tim Manajemen Pertamina EP Asset-2, Pemerintah Daerah Propinsi Sumatra Selatan, Pemerintah Kabupaten Muara Enim dan Ogan Komering Ulu, mitra kerja dan seluruh pemangku kepentingan yang telah mendukung pelaksanaan proyek ini sehingga Proyek Pengembangan Paku Gajah dapat mencapai target mengikuti aspek HSSE dan diselesaikan dengan baik", tutur Kunto.