REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT. Pelabuhan Indonesia II (Pelindo) akan segera membangun Museum Maritim yang ditargetkan dapat menjadi pusat riset bidang kemaritiman. Direktur Utama PT. Pelindo II Elvyn G Massasya mengatakan, konstruksi fisik museum akan dimulai tahun ini dan diperkirakan dapat selesai pada 2019 mendatang.
"Perkiraan anggaran Rp 100 miliar karena gedung kita sudah ada," kata Elvyn di Bali, beberapa waktu lalu.
Direktur Teknik Pelindo II Dani Rusli Utama mengatakan, Museum Maritim akan dibangun dengan konsep digital. Ia akan menampilkan informasi mengenai sejarah kemaritiman Indonesia, termasuk informasi mengenai kepelabuhan dan perkapalan.
Tak hanya itu, Dani menyebut, museum tersebut juga akan memiliki satu ruangan khusus yang terkoneksi dengan perpustakaan Pelindo. Ia berharap, data serta informasi yang disediakan musem nantinya dapat menjadi sumber rujukan bagi para periset yang mendalami bidang kemaritiman. "Harapan kita ini dapat menjadi sumber pengetahuan maritim Indonesia."
Selain museum, Pelindo juga akan segera membangun Maritim Tower, yakni gedung perkantoran komersial yang diperuntukkan bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang kepelabuhan.
Tower yang akan terdiri dari 25 lantai ini ditargetkan akan menjadi ikon pelabuhan nasional. Sama seperti museum, Maritim Tower akan segera dibangun tahun ini dan ditargetkan beroperasi pada 2019.