Selasa 09 May 2017 16:18 WIB

Luhut: Kajian Energi Nuklir Bisa Sampai 10 Tahun

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Reaktor nuklir
Reaktor nuklir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Maritim dan Sumberdaya, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kajian tentang pemanfaatan nuklir masih dibahas. Ia mengatakan, butuh waktu untuk bisa Indonesia menerapkan nuklir sebagai sumber energi.

"Ya, semua kan dikaji dulu. Kalaupun iya itu butuh waktu 10 tahun prosesnya. Jadi kita belum tentukan," ujar Luhut di Kantor Kemenko Maritim, Selasa (9/5).

Luhut mengatakan potensi nuklir di Indonesia bisa dimanfaatkan untuk mendukung ketersediaan listrik di Indonesia. Ia mengatakan pembangkit listrik dengan nuklir mampu menghasilkan beberapa ribu megawatt.

"Tapi kita bilang, kita ini belum siap, sosialisasi ke masyarakat. Jadi butuh waktu untuk itu," ujar Luhut.

Luhut mengatakan ada beberapa lokasi yang memang cocok untuk dibangun pembangkit listrik nuklir. Ia mengatakan, wilayah yang tidak ada gempa bumi menjadi salah satu indikator nuklir bisa dibangun di daerah tersebut.

"Yang cocok di pulau-pulau yang tidak ada gempa bumi. Seperti Bangka, Kalimantan Timur," ujar Luhut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement