Senin 24 Apr 2017 07:31 WIB

Dua Bulan, Ekspor Industri Tekstil Capai 2 Miliar Dolar AS

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Budi Raharjo
Pabrik tekstil, ilustrasi
Foto: Republika
Pabrik tekstil, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Industri tekstil dan produk tekstil mencatatkan angka ekspor 2 miliar dolar AS selama periode Januari-Februari 2017. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, capaian tersebut meningkat tipis sebanyak tiga persen jika dibanding periode yang sama di tahun​ sebelumnya.

Menperin menyebut, potensi pasar domestik maupun global untuk industri pertekstilan masih terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. Selain itu, menurutnya, terjadi peningkatan permintaan akan kebutuhan tekstil nonsandang untuk kebutuhan rumah tangga seperti furniture dan non woven.

"Industri ini telah terintegrasi dari hulu sampai hilir dan produknya dikenal memiliki kualitas yang baik di pasar internasional,” ungkapnya, lewat keterangan resmi pada Republika, Senin (24/4).

Namun begitu, Airlangga mengakui industri pertekstilan masih mengalami berbagai tantangan, salah satunya kondisi permesinan yang mayoritas usianya sudah tua, terutama pada industri pertenunan dan perajutan. Karena itu, Menperin menyebut pihaknya terus menjalankan program peremajaan mesin dan peralatan industri.

Saat ini, tujuan utama produk tekstil asal Indonesia yakni Amerika Serikat dan Eropa. Airlangga mengatakan, saat ini Kemenperin tengah mendorong untuk membangun perjanjian kerja sama yang komprehensif dengan Eropa dan Amerika Serikat agar bisa mendapat keringanan tarif yang lebih baik.

Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) Achmad Sigit Dwiwahjono menambahkan, tantangan lain yang menghambat pertumbuhan investasi di sektor industri pertekstilan yakni masih adanya impor kain. Untuk itu, Kemenperin menggandeng Kementerian Perdagangan untuk membatasi impor tekstil dalam rangka menjaga industri tekstil dan produk tekstil dalam negeri tetap tumbuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement