Sabtu 15 Apr 2017 22:01 WIB

Wakil Menteri ESDM Sebut 50 Persen Kebutuhan Minyak Dipenuhi Impor

Red: Nur Aini
 Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARA -- Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan bahwa kebutuhan minyak untuk skala nasional, sekitar 50 persennya masih harus impor.

"Kebutuhan energi nasional dari sektor minyak bumi saat ini mencapai 1,6 juta barel per hari, sementara produksi nasional minyak bumi Indonesia hanya sekitar 800 ribu barel per hari," kata Arcandra berdasarkan keterangan tertulis, Sabtu (15/4).

Ia menjelaskan artinya ada sekitar 800 ribu barel atau setengah dari kebutuhan minyak Indonesia harus pemerintah sediakan melalui keran impor.  Oleh sebab itu, isu ketahanan energi nasional menjadi fokus perhatian pemerintah dalam upaya mewujudkan kemandirian energi seperti yang tertuang dalam program Nawacita.

Hal tersebut juga sempat disinggung oleh Wakil Menteri ESDM ketika meresmikan beroperasinya tangki penyimpanan BBM milik PT Oiltanking Karimun di Teluk Lekup, Kecamatan Meral Barat, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau. Menurutnya upaya mewujudkan ketahanan energi nasional menjadi tantangan yang harus disikapi dan dicarikan solusi penanganannya. "Ketersediaan ini adalah tantangan buat kita semua, kalau berharap dari produksi dalam negeri kita itu selalu turun," kata Arcandra.

Menurut Arcandra pembangunan tangki penyimpanan BBM ini adalah salah satu upaya dalam meningkatkan ketahanan energi nasional.  "Dengan ini kita berharap supaya ketahanan energi kita bisa ditingkatkan lagi dalam upaya agar kebutuhan kita di dalam negeri terutama oil product, BBM, bisa kita penuhi dengan adanya tangki penyimpanan ini," ujarnya.

Jumlah kebutuhan produk minyak Indonesia sebesar 68-70 juta kiloliter per tahun. Jumlah ini sama dengan 250 ribu kiloliter kebutuhan minyak dalam sehari. Dengan kapasitas total sebanyak 730 ribu kiloliter, beroperasinya tangki penyimpanan PT Oiltanking Karimun ini sama dengan penambahan tiga hari kebutuhan BBM di dalam negeri. "Kalau kita bagi ya, kebutuhan kita 68 juta (kiloliter) kita bagi 365 hari, itu sekitar 250-300 ribu kilo liter per hari. Kalau ini 730 (kiloliter) dibagi 250 (kiloliter) sekitar tiga hari penambahan cadangan kita di seluruh Indonesia, " tutur Arcandra.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement