Kamis 13 Apr 2017 21:50 WIB

Begini Cara Kemendag Jaga Harga Pangan Jelang Ramadhan

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Satria K Yudha
 Pekerja memilah beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (13/4).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pekerja memilah beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (13/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memastikan akan menggelontorkan stok pangan jika harga komoditas pangan di masyarakat melonjak secara tidak wajar menjelang Ramadhan. Enggar mengatakan, harga pangan seharusnya tidak akan naik drastis lantaran stok yang dimiliki pemerintah mencukupi. 

Untuk menjaga harga tetap stabil, Kementerian perdagangan mewajibkan distributor tidak melakukan kegiatan yang bersifat spekulatif seperti penimbunan, atau menaikan harga seenaknya. Dia menegaskan, seluruh distributor, sub distributor, dan agen wajib mendaftar sekaligus melaporkan stoknya. "Bagi mereka yang tidak melaporkan dan mendaftar, maka itu termasuk melakukan perdagangan ilegal," kata Enggar di Pasar Induk Beras Cipinang, Kamis (13/4).

Mendekati bulan puasa, Enggar bakal terus memantau distributor agar tidak menimbun barang. "Spekulan sebaiknya tidak main-main karena kita sudah siap dengan stok. Jadi kalau ada yang nahan stok, kita akan gelontorkann sampai dia rugi," ujarnya.

Enggar mengaku telah bekoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindag) Kab/Kota untuk turut melakukan pemantauan.Sehingga, nantinya bisa diketahui kondisi harga komoditas barang pokok di semua daerah. Ketika ada daerah yang harganya melambung, bisa langsung dilakukan pengecekan kepada distributor yang ada di daerah tersebut.

Apabila terdapat daerah yang ternyata membiarkan adanya gejolak harga dan tidak mengambil tindakan, maka Kemendag akan mencoret anggaran untuk pembangunan pasar. "Kami akan pindahkan ke kebupaten kota lain (anggarananya)," papar Enggar. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement