Rabu 12 Apr 2017 18:28 WIB

BNI akan Suntik Modal Rp 500 Miliar ke BNI Syariah

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nur Aini
Direksi Bank Negara Indonesia (BNI) menyampaikan kinerja perseroan pada kuartal 1 2017. Tercatat laba perseroan tumbuh sebesar 8,5 persen year on year (yoy) menjadi Rp 3,23 triliun.
Foto: Republika/Idealisa Masyrafina
Direksi Bank Negara Indonesia (BNI) menyampaikan kinerja perseroan pada kuartal 1 2017. Tercatat laba perseroan tumbuh sebesar 8,5 persen year on year (yoy) menjadi Rp 3,23 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI akan menyuntik modal anak usaha BNI Syariah sekitar Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun pada kuartal II 2017.

Direktur Keuangan BNI Rico Rizal Budidarmo menjelaskan, perseroan telah menyiapkan dana sebesar Rp 2,5 triliun untuk suntik modal anak usaha dan akuisisi beberapa perusahaan.

"Kami menyiapkan sebesar Rp 2,5 triliun, untuk BNI Syariah perkirakan sebesar Rp 500 miliar sampai Rp 1 triliun," ujar Rico usai paparan kinerja BNI di Kantor Pusat BNI, Jakarta, Rabu (12/4).

Menurut Rico, jumlah Rp 500 miliar dinilai sudah tepat untuk BNI Syariah ekspansi pembiayaan ke sektor konsumer, khususnya pembiayaan perumahan yang saat ini tengah gencar didorong oleh BNI Syariah. Rencananya pada kuartal II ini, BNI Syariah akan menyampaikan presentasi dan kelayakan untuk penambahan modal tersebut.

Jika rasio profitabilitas atau Return on Equity (ROE) kecil, kata Rico, maka ekspansi perseroan tidak akan efektif apabila penambahan modal terlalu besar. "Karena kan saingan dengan bank syariah lain. Lebih baik Rp 500 miliar dulu. Nanti tiba-tiba ROE anjlok karena modal kegedean kan nggak bisa juga," tuturnya.

Selain rencana suntik modal, BNI berencana mengakuisisi perusahaan asuransi dan asset management. Untuk perusahaan asset management nantinya akan dikhususkan untuk menangani debitur yang mengalami masalah, tetapi tetap memiliki potensi yang bagus untuk dikembangkan. "Masih kita kaji. Dugaan kita dari dana Rp 2,5 triliun yang kita siapkan akan tereksekusi Rp 1,5 triliun," kata Rico.

Baca juga: BNI Catat Kenaikan Laba Bersih di Kuartal I 2017

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement