Senin 28 Apr 2025 13:48 WIB

Pertumbuhan Laba BNI Didorong Kredit yang Naik 10 Persen pada Kuarta I 2025

BNI membukukan laba bersih konsolidasian sebesar Rp5,38 triliun.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Aplikasi wondr by BNI. BNI membukukan laba bersih konsolidasian sebesar Rp5,38 triliun.
Foto: BNI
Aplikasi wondr by BNI. BNI membukukan laba bersih konsolidasian sebesar Rp5,38 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI membukukan laba bersih konsolidasian sebesar Rp5,38 triliun pada kuartal I 2025. Capaian ini tumbuh 1,01 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp5,33 triliun.

Direktur Finance & Strategy BNI Hussein Paolo Kartadjoemena mengatakan, pencapaian ini mencerminkan pertumbuhan kinerja keuangan yang solid di tengah dinamika ekonomi global. “Pencapaian kinerja keuangan BNI pada Kuartal I-2025 mencerminkan pertumbuhan kredit yang sehat serta keberhasilan dari transformasi digital yang turut mendukung peningkatan tabungan,” kata Paolo dalam keterangannya di Jakarta, Senin (28/4/2025).

Baca Juga

BNI juga mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 10,1 persen secara tahunan menjadi Rp765,47 triliun hingga akhir Maret 2025. Pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan pembiayaan di segmen korporasi yang tumbuh 16 persen menjadi Rp433,4 triliun, serta kredit ke sektor swasta dan institusi yang naik 17 persen menjadi Rp317,1 triliun.

Segmen konsumer berkontribusi sebesar Rp144,9 triliun atau tumbuh 13 persen secara tahunan, didorong oleh kenaikan personal loan sebesar 13,7 persen dan kredit pemilikan rumah (KPR) yang tumbuh 12,5 persen.

Di sisi penghimpunan dana, dana pihak ketiga (DPK) BNI meningkat lima persen secara tahunan menjadi Rp819,6 triliun. Pertumbuhan tertinggi berasal dari dana murah (CASA) yang naik 6,3 persen, terutama produk tabungan yang tumbuh solid sebesar 10,2 persen menjadi Rp257,8 triliun.

Sementara itu, kualitas aset tetap terjaga dengan rasio kredit bermasalah (NPL gross) sebesar 1,96 persen, lebih baik dibandingkan 2,04 persen pada kuartal I 2024. Rasio loan at risk turun menjadi 10,9 persen, sedangkan rasio kecukupan modal (KPMM) menguat menjadi 22,44 persen.

BNI juga mencatatkan kontribusi positif dari transformasi digital melalui aplikasi wondr by BNI, yang mendukung pertumbuhan transaksi tabungan dan memperkuat posisi CASA. Kinerja positif ini menunjukkan ketahanan BNI dalam menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan, memperkuat likuiditas, serta mengoptimalkan peluang dari transformasi digital di tengah ketidakpastian global. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement