REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Keberadaan kereta Bandara diniliai dapat mendukung terwujudnya konsep airport city yang sedang dikembangkan Angkasa Pura I.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Danang S Baskoro mengungkapkan, Bandara Adi Soemarmo Solo direncanakan menjadi bandara pengumpul di pulau Jawa. Di mana, Bandara tersebut menjadi pusat lalu lintas udara dari dan menuju kota-kota besar di Indonesia bagian timur dan barat.
Selain telah melayani penerbangan internasional haji, kedepannya Bandara Adi Soemarmo juga akan melayani rute-rute internasional lainnya.
"Oleh karena itu, Bandara Adi Soemarmo membutuhkan akses dan integrasi dengan moda transportasi darat lainnya, termasuk kereta bandara, untuk melayani potensi peningkatan trafik penumpang. Kereta bandara akan mendukung perwujudan konsep airport city yang tengah dikembangakan AP I," ujar Danang S Baskoro dalam groundbreaking proyek pembangunan jalur kereta api Bandara Adi Soemarmo pada Sabtu (8/4) pagi.
Dia menjelaskan, kereta akan menghubungkan Bandara Adi Soemarmo Solo dan Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta yang berjarak 50 kilometer.
Kereta bandara akan menjadi alternatif utama untuk bergerak dari Solo ke Yogyakarta dan sebaliknya dengan waktu tempuh yang relatif cepat.
Selain itu, dengan keberadaan kereta bandara, beban penumpang Bandara Adi Soemarmo dan Bandara Adi Sutjipto diharapkan dapat terdistribusi dengan baik, hal ini mengingat kapasitas ideal Bandara Adi Sutjipto yang sebesar 1,2 juta penumpang per tahun sudah jauh terlampaui.
Tahun lalu, Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta terpakasa melayani 7,2 juta penumpang. Sementara Bandara Adi Soemarmo baru melayani 1,9 juta penumpang dari kapasitas sekitar 3 juta penumpang.