REPUBLIKA.CO.ID, AMBON - Harga cabai rawit merah di pasar tradisional Kota Ambon, Maluku, yang ditawarkan para pedagang eceran kembali bergerak naik hingga mencapai Rp 80 ribu per kilogram (kg). Pantauan Antara di lokasi Pasar Mardika dan Batu merah, Sabtu (8/4) pagi, para pedagang kembali menaikkan harga cabai rawit bervariasi mulai dari Rp 70 ribu hingga Rp 80 ribu per kg dari sebelumnya Rp 50 ribu.
Marry (45), pembeli di pasar itu, ketika menanyakan harga cabai rawit merasa kaget sebab minggu lalu harga cabai sempat turun hingga mencapai Rp 50 ribu per kilogram. Namun, sekarang ini naik lagi, padahal persediaan di pasar relatif banyak.
"Kaget saja sebab harga kembali naik, sambil teringat kembali kalau kebanyakan pedagang di seluruh pasar tradisional Kota Ambon sudah paham betul dengan hari-hari besar keagamaan," ujarnya.
Besok, ada hari keagamaan orang nasrani yang ada di Kota Ambon maupun Maluku pada umumnya membawa anak-anak muda untuk diteguhkan menjadi calon sidi gereja protestan Maluku (GPM) yang baru dan sudah pasti ada acara makan bersama keluarga maupun handai tolan yang diundang untuk bersalaman mengucapkan selamat atas diteguhkannya menjadi anggota sidi gereja. Dia mengatakan, momen seperti ini dimanfaatkan para pedagang untuk mencari keuntungan, dan itu sudah pasti.
Joko pedagang cabai rawit yang ditemui mengakui kalau hari ini harga cabai sedikit bergerak naik dari sebelumnya Rp 50 ribu menjadi Rp 70 ribu per kg, walaupun ada juga pedagang yang menjual dengan harga Rp 80 ribu per kg.
Sedangkan untuk cabai keriting juga bergerak naik dari sebelumnya Rp 40 ribu naik menjadi Rp 50 ribu per kg, dan untuk eceran Rp 5.000 per tumpuk kecil.
Untuk bumbu masak yang lain dan selalu fluktuasi yakni bawang merah yang ditawarkan pedagang juga bervariasi mulai dari Rp 42 ribu hingga Rp 44 ribu per kg, dan bawang putih Rp 40 ribu per kg, eceran Rp 5.000 per tumpuk. Bumbu masak lainnya seperti lengkuas, jahe, kunyit, rata-rata Rp 5.000 per ikat kecil, kepala parut Rp 6.000 per buah.