Sabtu 18 Mar 2017 11:19 WIB

Dorong Produksi Ayam Lokal, Kementan: Perlu Pembagian Pangsa Pasar

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Reiny Dwinanda
Pengukuhan Duta Ayam Lokal, Ade M Zulkarnain (tengah) oleh Head of JAPFA Foundation (kiri) disaksikan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kenentan I Ketut Diarmita di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Jumat (17/3).
Foto: Republika/Melisa Riska Putri
Pengukuhan Duta Ayam Lokal, Ade M Zulkarnain (tengah) oleh Head of JAPFA Foundation (kiri) disaksikan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kenentan I Ketut Diarmita di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Jumat (17/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian turut mendorong upaya JAPFA Foundation mendorong produksi ayam lokal di tanah air. Namun, Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita menekankan pentingnya pembagian pangsa pasar ayam lokal dan ayam broiler. "Pangsa pasarnya perlu dibagi sehingga tidak terjadi guncangan," ujarnya saat ditemui di Balai Kartini Jakarta, Jumat (17/3).

Produksi ayan lokal belakangan terus meningkat. Peningkatan tersebut dapat membuat permintaan pasar bertambah. "Pasar menengah atas yang semula membeli ayam broiler dapat beralih secara penuh ke ayam lokal," kata Diarmita.

Sebenarnya, produksi ayam Indonesia sudah berlebihan. Indonesia dapat dikategorikan mampu berswasembada unggas lantaran angka kebutuhan daging unggas nasional sebesar 650 ribu per tahun sudah jauh terlampaui."Produksi ayam lokal sekitar 310 juta per tahun, sedangkan ayam broiler mencapai 3 miliar," ungkap Sekjen Dewan Peternak Nasional yang juga Duta Ayam Lokal Ade M Zulkarnain.

Sementara itu, produksi ayam lokal ditargetkan setidaknya 25 persen dari produksi ayam nasional. Terkait kemungkinan penggeseran pasar ayam broiler, Ade memprediksi hal tersebut baru bisa terjadi sekitar 40 tahun lagi.

Dalam kesempatan tersebut, Ade memaparkan ayam kampung atau ayam lokal bukan penyebar flu burung seperti yang selama ini digaungkan. Berdasarkan penelitian, ia menjelaskan ayam lokal lebih resisten terhadap penyakit. Selain itu, kandungan lemak ayam lokal lebih rendah, non kolesterol, dan non arsenik. "Ini kelebihan ayam kita yang tidak banyak diketahui orang," katanya.

Yayasan Japfa Foundation mendorong kembali berjayanya ayam lokal di Indonesia. Kepala Japfa Foundation Andy Prasetyo mengatakan ras ayam lokal perlu dilindungi karena memiliki potensi besar untuk meningkatkan ekonomi. Selain itu, dengan dilantiknya Ade M. zulkarnain sebagai duta ayam lokal diharapkan bisa membantu perkembangan dunia pendidikan agrikultur dan perlindungan ras ayam lokal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement