Rabu 15 Mar 2017 00:54 WIB

Jokowi‎ Minta Investor Korea Selatan Lebih Banyak Tanamkan Modal

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Budi Raharjo
Pemandangan di kawasan Pantai Seger, Mandalika, Lombok.  (Republika/Wihdan Hidayat)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pemandangan di kawasan Pantai Seger, Mandalika, Lombok. (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Joko Widodo berharap agar investor dari Korea Selatan bisa turut serta memajukan perekonomian Indonesia. Investasi ini dibutuhkan karena Indonesia saat ini tengah berupaya memperbaiki segala aspsek mulai dari infrastruktur hingga fasilitas penunjang lainnya untuk masyarakat.

Jokowi menjelaskan, Indonesia adalah negara yang sangat besar. Luasanya daratan dan lautan Indonesia dari Timur ke Barat jaraknya hampir sama dengan jarak antara New York ke LA, antara London dengan Dubai. Tak hanya besar, Indonesia juga negara cantik dengan banyak pulau dengan iklim tropis.

Namun, luasnya Indonesia justru masih terganjal dengan persoalan infrastruktur.‎ Padahal infrastruktur ini penting untuk menghubungkan setiap bagian, setiap daerah di Indonesia. "Dua tahun lalu saya memangkan subsidi bahan bakar mencapai 80 persen, dan mengalokasikannya untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan," kata Jokowi dalam Indonesia-Korea Business Summit 2017, Selasa (14/3).

Dihadapan para pengusaha Korea Selatan, Jokowi menjelaskan bahwa Pemerintah Indonesia saat ini berupaya untuk membangun infrastruktur listrik mencapai 35.000 megawatt. Selain itu ada juga pembangunan 1.000 kilometer (km) jalan tol, 3.258 km‎ rel kereta api, 15 bandara, dan 24 pelabuhan.

‎Sebagai investor terbesar ketiga di Indonesia, Korea Selatan telah memberikan kontribusi investasi di industri rill, petrokimia, maupun garmen dengan melibatkan sekitar 900 ribu pekerja lokal.

Ke depan,  sektor pariwisata dan industri kreatif diharap mampu menjadi sektor baru yang bisa dikerjasamakan dengan Pemerintah Indonesia. Indonesia memiliki banyak produk kreatif seperti kerajinan tangan yang memiliki nilai seni dan budaya tinggi. Musik dan produk industri kreatif pun telah dimiliki Indonesia‎.

Keberadaan 10 destinasi yang digadang-gadang sebagai 'New Bali' diharap bisa memberikan pandangan agar investor Korea Selatan bisa masuk di sektor ini. "Kami akan terus menantikan perjalanan bersama anda," ujar Jokowi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement