Jumat 10 Mar 2017 22:36 WIB

Lampung Optimistis Capai Target Produksi Gabah 4,3 Juta Ton

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Dwi Murdaningsih
Petani menjemur gabah di daearah Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Republika/Edi Yusuf)
Foto: Republika/ Edi Yusuf
Petani menjemur gabah di daearah Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Republika/Edi Yusuf)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung optimistis mampu mencapai produksi gabah kering panen (GKP) yang ditargetkan pemerintah pusat sebanyak 4,3 juta ton. Saat ini, produksi GKP petani sudah mencapai 4,04 juta ton atau 92 persen dari target tahun ini.

Gubernur Lampung, M Ridho Ficardo mengatakan, provinsinya masuk tiga besar produksi GKP se-Sumatra, dan peringkat ketujuh se-Indonesia. “Target produksi 4,3 juta ton GKP akan tercapai. Angka sementara sudah 92 persen,” katanya saat memberikan kuliah umum kepada ratusan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Lampung, Jumat (10/3).

Menurut dia, pencapaian target produksi GKP yang dipersyaratkan pemerintah pusat, karena Pemprov telah melakukan kebijakan dan program percepatan di bidang pertanian. Diantaranya, program pembukaan 10 ribu hektare lahan sawah baru di empat kabupaten yakni Kabupaten Mesuji, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, dan Lampung Tengah.

Selain itu, Ridho mengatakan pihaknya memprioritaskan infrastruktur pertanian yakni perbaikan sistem irigasi Way Sekampung dan sistem sentra pertanian lainnya. Rehabilitasi sistem irigasi untuk  meningkatkan debit air, sehingga membantu kebutuhan air pada sawah petani.

Upaya lainnya, pihaknya juga menerapkan sistem penyaluran pupuk bersubsidi kepada petani di sentra produksi padi di Lampung. Sistem tersebut dapat meminimalisasi penyelewengan pupuk bersubsidi secara ilegal.  “Pemprov Lampung  melaksanakan penyaluran pupuk bersubsidi secara online. Terobosan ini pertama di Indonesia, diluncurkan pada 6 Mei 2016,” ujarnya.

Saat ini, tahun anggaran 2017, Pemprov Lampung menganggarkan Rp 500 juta untuk kegiatan Klinik Pertanian Keliling yang bekerjasama dengan Fakultas Pertanian Unila. Selain  itu guna mendukung ketersediaan air bagi lahan pertanian akan dibangun tiga bendungan baru yang rencananya beroperasi pada tahun 2019.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement