REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Perum Bulog menargetkan pembentukan 50 ribu rumah pangan kita (RPK) di seluruh Indonesia guna menangani 11 komoditi pangan pokok yang ditugaskan pemerintah pada 2017.
"Hingga kini sudah ada 13 ribu sahabat RPK tersebar di seluruh kabupaten dan kota di Tanah Air," kata Direktur Pengembangan Bisnis dan Industri Perum Bulog Imam Subowo di Palu, Jumat (10/3).
Ia mengatakan, pemerintah berupaya agar setiap desa dan kelurahan bisa memiliki paling tidak satu sahabat RPK. Program ini semata-mata untuk mendekatkan Bulog dengan konsumen (masyarakat) guna mendapatkan pangan yang cukup, murah, dan sehat.
Semakin banyak RPK, semakin mudah masyarakat mendapatkan kebutuhan pangan. Selain itu, pemerintah juga berharap dengan adanya RPK di setiap desa dan kelurahan, paling tidak dapat menekan harga pangan di pasaran.
Otomatis, kata dia, para pedagang akan berpikir keras untuk menaikan harga, sebab harga di RPK relatif lebih murah. Standar harga penjualan komoditi pangan di RPK sangat murah karena mendapat subsidi dari pemerintah. Karena itu, masyarakat yang berbelanja di RPK jelas akan mendapatkan harga murah dibandingkan di pasaran.
Ia juga menegaskan, harga pangan di RPK tidak akan berbeda-beda. "Harganya sama. Semua RPK menjual komoditi pangan sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah pusat," kata Imam.