REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Keuangan melihat adanya kemungkinan penghematan anggaran sebesar Rp 8,7 triliun untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017. Angka tersebut merupakan celah fiskal yang belum efektif dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun ini.
Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Marwanto mengatakan, angka tersebut merupakan akumulasi dari seluruh K/L.
"Jadi ada sekitar 83 K/L," katanya kepada Republika.co.id saat ditanya K/L mana yang menyumbang angka tersebut, Ahad (5/3).
Itu artinya, seluruh K/L bisa melakukan efektifitas anggaran agar bermanfaat bagi masyarakat luas. Sehingga, harapan pemerintah untuk optimalisasi anggaran dapat dilakukan dengan baik.
Sementara tahun lalu disebut adanya celah fiskal hingga Rp 9,6 triliun. Potensi pemborosan didominasi belanja perjalanan dinas, khususnya paket pertemuan dan honorarium.