Sabtu 04 Mar 2017 00:27 WIB

Bupati Mimika: Masa Depan Pemerintah RI Ada di Tangan Papua

Rep: Frederikus Bata/ Red: Ilham
Ratusan karyawan PT Freeport Indonesia berdemonstrasi di kantor Bupati Mimika, Papua, Jumat (17/2).
Foto: Antara/Vembri Waluyas
Ratusan karyawan PT Freeport Indonesia berdemonstrasi di kantor Bupati Mimika, Papua, Jumat (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tarik-menarik antara pemerintah dan PT Freeport Indonesia terus berlangsung. Masalah divestasi saham sebesar 51 persen salah satu yang diperdebatkan.

Dalam perdebatan tersebut, suara Papua, tempat PTFI berdiri mulai nyaring terdengar. Bupati Mimika Eltinus Omaleng keras berteriak. "Kami korban, jangan kaget kalau saya bilang ke media, kami mau 20 persen," ujar Eltinus di hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (3/3).

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2017, penyerapan divestasi bisa dilakukan oleh pemerintah daerah. Eltinus tidak menjelaskan bagaimana cara penyerapan saham 20 persen nantinya. "Ada yang bilang, mau beli pakai apa? itu lucu, kami punya milik," katanya menegaskan.

Ia meminta pemerintah konsisten memperjuangkan kepentingan negara. Terutama menurut Eltinus, rakyat Papua sebagai pemilik hak ulayat wajib mendapat keuntungan dari negoisasi tersebut.

"Masa depan Papua ada di tangan pemerintah RI, masa depan Pemerintah RI ada di tangan Papua. Indonesia harus pikir itu," ujar Eltinus.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement