Sabtu 25 Feb 2017 05:17 WIB

TNI-Kementan RI Berupaya Maksimalkan Penyerapan Gabah Petani

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Dua petani mengumpulkan gabah sisa panen padi atau ngasak di lahan persawahan.
Foto: Antara/Umarul Faruq
Dua petani mengumpulkan gabah sisa panen padi atau ngasak di lahan persawahan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tentara Nasional Indonesia (TNI) bersama Kementerian Pertanian (Kementan) RI mencari solusi guna memaksimalkan penyerapan hasil panen gabah petani. Itu dilakukan demi menyejahterakan kehidupan petani.

"Kalau petani tidak sejahtera, maka semuanya akan berhenti menjadi petani dan pergi mencari kerja di kota," kata Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (24/2).

Gatot mengungkapkan, saat ini masih ada sistem penyerapan yang tidak benar dalam menyerap gabah petani. Gatot mengharapkan adanya solusi untuk mengembalikan hak-hak petani dengan membeli gabah sesuai dengan harga pemerintah yaitu seharga Rp 3.700. 

"Saya dan Kasad akan menyiapkan semua jajaran Babinsa, untuk bersama-sama membantu petani dan Bulog guna menstabilkan harga Gabah agar moril petani tetap tinggi,” ucap Gatot.

Gatot menambahkan, pemaksimalan penyerapan hasil panen gabah petani dihatapkan bisa mengoptimalkan upaya mewujudkan ketahanan pangan. Apalagi, ketahanan pangan menurutnya merupakan salah satu cara untuk memakmurkan bangsa Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement