REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan menargetkan pertumbuhan ekspor sebesar 5,6 persen pada 2017. Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Oke Nurwan, mengatakan untuk mencapai target tersebut, Indonesia akan melakukan ekspansi ke pasar-pasar nontradisional yakni Afrika, India, Timur Tengah, Eurasia, Bangladesh, Pakistan dan Srilanka.
"Kami sudah menetapkan 10 produk unggulan yang berpotensi ekspor ke negara-negara tersebut," ucap Oke, saat dihubungi Republika, Kamis (23/2).
Pengamat ekonomi dari Core Indonesia, Muhammad Faisal, menilai strategi pemerintah untuk meningkatkan ekspor dengan cara ekspansi ke negara-negara nontradisional sudah tepat. Namun begitu, ujarnya, strategi tersebut tak akan berhasil jika pemerintah salah dalam menganalisa potensi pasar di negara tujuan.
"Analisa produk unggulan yang akan kita ekspor harus sesuai dengan potensi pasarnya. Misalnya, ekspor mobil LCGC ke negara-negara Timur Tengah, Afrika dan Eurasia," kata dia saat dibubungi Republika, Kamis (23/2).
Mengenai pasar yang disasar, Faisal menyebut negara-negara tujuan seperti India yang memiliki jumlah penduduk sangat besar memang merupakan pasar potensial. Selain India, kata dia, sejumlah negara di Afrika juga cukup potensial seperti Afrika Selatan, Nigeria dan Mesir.