REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BRISyariah secara resmi telah merelokasi kantor cabang Kediri di Ruko Hasanudin Business Centre Jalaan Hasanudin 21B Kediri, Jawa Timur. Kehadiran BRISyariah di Kediri merupakan bagian dari percepatan pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia.
"BRISyariah Kediri dalam kurun waktu satu tahun ini mengalami pertumbuhan yang signifikan," ujar Direktur Utama BRISyariah Moch Hadi Santoso dalam keterangan pers yang diterima Republika, Jumat (17/2).
Hadi mengatakan, pada Desember 2016 pembiayaan yang disalurkan oleh BRISyariah mencapai Rp 241 miliar atau mengalami peningkatan 14,8 persen dibandingkan dengan periode sama di 2015. Sebagian besar pembiayaan disalurkan untuk usaha produktif di segmen ritel dan mikro sebesar 78 persen. Sedangkan sisanya yakni 26,3 persen disalurkan untuk pembiayaan konsumer.
Di sisi lain dana masyarakat yang berhasil dihimpun pada Desember 2016 mencapai Rp 249 miliar. Jumlah ini mengalami kenaikaan sebesar 14 persen dari Desember 2015 dengan jumlah Rp 219 miliar. Data tersebut menunjukkan bahwa BRISyariah telah berpartisipasi membantu pengembangan dan pembangunan ekonomi masyarakat Kediri.
Berbagai langkah strategis dilakukan oleh BRISyariah untuk mewujudkan visi menjadi bank ritel modern dengan ragam layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah. BRISyariah juga ingin menjadi bank yang memiliki jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna.
"Langkah strategis yang kami lakukan yakni dengan revitalisasi dan relokasi beberapa kantor cabang yang semula dirasakan kurang mendukung untuk memberikan layanan prima kepada nasabah," kata Hadi.
Kantor cabang Kediri direkolasi ke tempat yang lebih strategis demi kenyamanan nasabah dalam melakukan transaksi layanan BRISyariah. Hadi berharap, kantor cabang ini bisa mencerminkan pola layanan bank ritel modern.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
