REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perbankan syariah pada tahun ini tengah menggenjot properti segmen subsidi atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). PT Bank Rakyat Indonesia Syariah (Persero) atau BRIS menargetkan pertumbuhan segmen pembiayaan perumahan subsidi atau FLPP mencapai lebih dari 200 persen pada tahun ini.
Sekretaris Perusahaan BRIS Indri Tri Handayani mengatakan, pada tahun 2016 pembiayaan FLPP tumbuh 115 persen atau Rp 300 miliar menjadi Rp 850 miliar.
"Untuk FLPP target 2017 sebesar Rp 750 miliar atau menjadi Rp 1,6 triliun," ujar Indri pada Republika, Rabu (15/2).
Menurut Indri, pembiayaan properti masih menjadi primadona pada tahun ini. Per akhir tahun 2016, perseroan dapat menyalurkan KPR dengan total Rp 750 milyar atau hampir 35 persen dari realisasi total pembiayaan BRIS. Padahal perseroan baru intens menyalurkan ke KPR sejak semester 2 tahun 2016.
Sementara pada tahun ini, perseroan sejak Januari 2017 telah aktif fokus pembiayaan KPR baik yang reguler maupun KPR program FLPP, dengan target Rp 1,7 triliun realisasi pencairan KPR secara keseluruhan.