REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Beberapa petani singkong di Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran, Lampung, melaporkan kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman terkait merosotnya harga singkong di tingkat petani yang hanya Rp 500 per kg.
Petani mengaku terus merugi bertanam singkong karena harganya terus anjlok dari harga normal Rp 1.200 per kg. Merosotnya harga singkong terjadi sejak tahun lalu, sehingga banyak petani mulai beralih bertanam jagung, karena harganya masih menjanjikan.
“Harga singkong sekarang murah Pak Menteri, Rp 500 per kg. Kami minta harga dinaikkan Pak,” kata Haryo, salah seorang petani singkong di Desa Trimulyo, Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran, Lampung, Kamis (16/2).
Sebelumnya, Mentan menjelaskan harga singkong mulai membaik. Namun, sejumlah petani langsung menyangkalnya dengan menyatakan harga murah. Murahnya harga singkong tersebut, membuat Mentan memanggil sejumlah petani untuk mengklarifikasi harga yang merosot sampai Rp 500 per kg.
Padahal, harga normal singkong diterima perusahaan mencapai Rp 1.200 per kg. “Perusahaan menerima singkong petani Rp 700 per kg?” tanya Mentan kepada petani. Namun, petani menjawab, “Benar Pak, tapi ada pemotongan. Jadi, sama saja.”
Mentan Andi Amran Sulaiman meminta Bulog membeli singkong petani dengan harga wajar, untuk memutus mata rantai penjualan singkong, agar kembali normal. “Nanti Bulog akan membeli singkong petani sebelum dijual ke perusahaan. Ini sementara, setelah normal baru dilepas kembali,” kata Mentan.