Selasa 14 Feb 2017 03:26 WIB

PT BIJB-PT Jasa Angkasa Semesta Kerja Sama Operasional Bandara Kertajati

Rep: lilis handayani/ Red: Budi Raharjo
Lanskap maket proyek pembangunan Bandara Internasional Kertajati di Kab.Majalengka, Jawa Barat, Kamis (14/1).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Lanskap maket proyek pembangunan Bandara Internasional Kertajati di Kab.Majalengka, Jawa Barat, Kamis (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID,  MAJALENGKA -- Bandar udara Internasional Jawa Barat (BIJB) dijadwalkan mulai beroperasi pada awal 2018. Untuk mendukung operasional bandara tersebut, PT BIJB pun menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Jasa Angkasa Semesta.

 

Penandatanganan MoU dilakukan di Kantor BIJB Kertajati, Kabupaten Majalengka, Senin (13/2). MoU tersebut ditandatangani oleh Dirut PT BIJB, Virda Dimas Ekaputra dan Dirut PT Jasa Angkasa Semesta, Aji Gunawan. ‘’Ini akan mempermudah proses pengoperasian BIJB nantinya,’’ ujar Dirut PT BIJB, Virda Dimas Ekaputra.

 

Virda mengatakan, proses pembangunan konstruksi BIJB yang saat ini telah dimulai, ditargetkan akan selesai pada November 2017. Dengan demikian, bandara tersebut sudah bisa dioperasikan pada awal 2018. Namun, untuk mencapai target itu, dibutuhkan keterlibatan dan dukungan berbagai pihak.

 

‘’Dengan dukungan cuaca, masyarakat dan stakeholders, insya Allah (pembangunan) konstruksi ini akan selesai November 2017,’’ terang Virdha.

 

Virda mengungkapkan, beban bandara-bandara di Indonesia, terutama Bandara Soekarno Hatta, saat ini sudah penuh. Karenanya, dia menilai keberadaan BIJB menjadi sangat strategis untuk memindahkan beban penumpang dari Bandara Soekarno Hatta.

 

Virda menambahkan, pihaknya tidak hanya sebatas membangun bandara. Namun, turut membangun kawasannya. Dengan demikian, Kabupaten Majalengka akan menjadi pusat ekonomi baru, khususnya di timur Jawa Barat.

 

Sementara itu, Dirut Utama PT Jasa Angkasa Semesta, Aji Gunawan menjelaskan, sebagai ground handling, pihaknya sudah berpengalaman sejak Bandara Soekarno Hatta dioperasikan pada 1984 silam. Saat ini, pihaknya beroperasi di 13 bandara dan menangani 30 maskapai internasional.  ‘’Dengan 3.600 orang karyawan, kami siap melayani sesuai tuntutan standar internasional maskapai,’’ tegas Aji.

 

Aji mengungkapkan, beban Bandara Soekarno Hatta saat ini sudah sangat berat. Saat ini, ada 60 juta penumpang per tahunnya dan satu juta ton pertumbuhan kargo di bandara tersebut. Dia menilai, beban di bandara itu bisa dialihkan ke BIJB.

 

Aji menilai, keberadaan BIJB sangat strategis. Pasalnya, bandara tersebut dekat dengan jalan tol, sarana kereta api maupun pelabuhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement