REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Pelabuhan Indonesia II atau Pelindo II berencana melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) salah satu anak perusahaannya, yakni PT Jasa Armada Indonesia (JAI) pada Oktober 2017.
"Kami sebenarnya merencanakan tiga perusahaan untuk IPO, tetapi dari tiga anak perusahaan ini, kami fokuskan satu dulu yang betul-betul listing di tahun ini adalah JAI," kata Direktur Utama Pelindo II Elvyn G. Masassya pada media gathering di Bandung, Sabtu (4/2).
Elvyn mengatakan Pelindo II merencanakan IPO ketiga anak perusahaanya, yakni JAI, PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP), dan PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) sebesar 30 persen dari jumlah keseluruhan saham untuk diperdagangkan di bursa efek Indonesia. Elvyn memaparkan JAI diproyeksikan untuk bergabung dalam bursa saham pada Oktober 2017 dengan perkiraan dana yang didapatkan sekitar Rp 2 triliun-2,5 triliun dari 30 persen saham.
Saat ini, perseroan sudah mengundang penasihat keuangan (financial advisor) untuk menghitung perkiraan dana, menyiapkan dana administrasi dan mendaftarkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Selain itu, perusahaan juga akan menunjuk perusahaan penjamin emisi (underwriter)."Tentu kami akan tunjuk, financial advisor sudah ada. Underwriter pasti akan gunakan perusahaan yang besar, gabungan BUMN dan swasta," ungkapnya.
Sementara itu, dua perusahaan lainnya yakni PTP dan IKT diupayakan untuk bergabung di bursa saham pada 2017, tetapi jika rencana tersebut tidak tercapai akan dilaksanakan pada 2018. Ada pun total dana dari penawaran saham perdana tiga anak usaha Pelindo II diperkirakan Rp 4 triliun-5 triliun. Pelindo II sebagai operator pelabuhan terbesar di Indonesia memiliki 12 cabang pelabuhan yang tersebar di wilayah bagian barat Indonesia, yakni Pelabuhan Tanjung Priok, Sunda Kelapa, Palembang, Pontianak, Teluk Bayur, Banten, Bengkulu, Panjang, Cirebon, Jambi, Pangkal Balam dan Tanjung Pandan.