Jumat 27 Jan 2017 14:46 WIB

Kadin Sarankan Indonesia tidak Usah Gabung TPP

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nidia Zuraya
 Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan P Roeslani meminta agar pemerintah tidak lagi memikirkan untuk masuk kerja sama multilateral Trans Pacific Partnership (TPP). Terlebih, Amerika Serikat yang ‎menjadi pencetus kerja sama ini memastikan diri tidak akan turut serta dalam TPP.

"Kalau Amerika tidak ikut TPP, ya buat apa kita ikut," kata Rosan dalam sebuah diskusi, Jumat (26/1).

Dengan tidak ikut sertanya Amerika dalam kerja sama ini, Australia telah meminta Indonesia dan Cina untuk bisa segera bergabung. Mereka berharap keberadaan Indonesia dan Cina bisa semakin memperkuat kerja sama dalam TPP.

Namun, Rosan menilai bahwa keinginan Australia untuk memasukan Indonesia dalam kerja sama ini sebenarnya sudah tidak relevan. Sebab, Indonesia juga telah melakukan kerja sama secara bilateral dengan Australia dan beberapa negara lain yang akan ikut serta dalam TPP.

Menurut Rosan, seharusnya Pemerintah Indonesia lebih fokus pada perjanjian kerja sama perdagangan yang selama ini masih tengah di jalin seperti kerja sama ASEAN dengan Australia, dan kerja sama‎ dalam EU-CEPA. "Kalau TPP ini kan kita ingin menjaga perdagangan dengan Amerika Serikat. Kalau Amerika saja tidak ikut ya untuk apa," paparnya.

Rosan menyebut bahwa negara-negara di ASEAN saat ini menjadi kawasan‎ yang memiliki pertumbuhan ekonomi (PE) yang cukup tinggi dibandingkan kawasan lain. Untuk menjaga pertumbuhan ini tetap baik, Pemerintah Indonesia sebaiknya mengajak negara di ASEAN untuk bersama-sama meningkatkan perekonomian tersebut. 

"Pembicaraan perekonomian kita akan lebih cocok. Jangan sampai ada negara yang keluar seperti brexit karena ini akan menggangu perekonomian bersama," ungkap Rosan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement