Selasa 24 Jan 2017 13:49 WIB

Tim Khusus Dibentuk untuk Percepat Pembangunan Patimban

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Pembangunan dermaga pelabuha Patimban
Pembangunan dermaga pelabuha Patimban

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- ‎Kementerian Perhubungan mengupayakan agar pengerjaan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat, bisa berjalan lancar. Untuk memudahkan proyek ini, Kemenhub dan sejumlah Kementerian dan Lembaga (K/L) telah mempersiapkan tim khusus (Ad Hoc) guna melancarkan salah satu proyek strategis nasional tersebut.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, proyek Pelabuhan Patimban telah masuk finalisasi yang berkaitan dengan tim ad hoc. Tim ini akan mengerjaan percepatan pengerjaan proyek sesuai dengan tugas pokok dan fungsi seperti dalam pertanahan, legalitas, hingga teknis proyek tersebut.

"Kita siapkan semua materi (Pelabuhan Patimban). Nanti ada perwakilan dari Kementerian ATR (Agraria dan Tata Ruang), Kemenko Perekonomian, dan Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)," kata Budi ditemui usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/1).

Menurut Budi, tim ini sudah mulai berjalan untuk mempermudah pembangunan Pelabuhan Patimban. Targetnya pada 2017 proyek ini sudah bisa dimulai dan ditergetkan bisa rampung pada 2019.

‎Sebelumnya, Direktur Utama PT Pelindo II Elvyn G Masassya menjelaskan tahapan pembangunan Pelabuhan Patimban. Kontruksi Pelabuhan yang terletak di kabupaten Subang, Jawa Barat, itu dimulai pada kuartal III 2017. Elvyn mengungkapkan nilai investasi proyek ini sebesar 3 milar dolar AS, atau kurang lebih setara Rp 40 triliun. Ia menerangkan pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA). Pada tahap Pertama JICA mengucurkan dana sebesar 1,7 miliar dolar AS untuk proyek ini. Total tenor pinjaman berlangsung selama 40 tahun, dengan bunga 0,1 persen.

Sebagai operator, Pelindo bersama konsorsium asal Jepang menyumbang 10 persen pendanaan dari total investasi, yakni sebesar Rp 4 triliun. Per bagiannya Pelindo 51 persen, Jepang 49 persen, sisanya pinjaman dari JICA. "Uangnya akan mengucur setelah DED (Detail Enginering Design)," kata Elvin.

Setelah proses DED akan dilanjutkan tahap konstruksi. Elvin menerangkan ada empat tahap yang akan dilalui. Pertama pembangunan car terminal, selanjutnya kedua, ketiga, dan keempat untuk terminal kontainer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement