REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menyampaikan progres pembangunan Pelabuhan Patimban Paket 6 di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito (BW) menyampaikan Proyek Strategis Nasional (PSN) ini dirancang untuk mendukung sistem transportasi laut dan meningkatkan efisiensi perdagangan nasional maupun internasional.
"Hingga awal Juli 2025, progres konstruksi telah mencapai 64,72 persen dengan fokus pekerjaan pada pembangunan area berth dan proses reklamasi sand filling," ujar Agung dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (11/7/2025).
Agung menjelaskan salah satu inovasi utama dalam proyek ini adalah penggunaan silt curtain frame dalam pekerjaan dredging (pengerukan). Agung menyampaikan teknologi ini diterapkan untuk meminimalkan dampak lingkungan sekaligus meningkatkan efisiensi pengerjaan dari segi waktu dan biaya.
"Inovasi ini menjadi langkah strategis WIKA dalam menjaga keseimbangan antara performa proyek dan pelestarian ekosistem perairan di sekitar lokasi kerja," sambung Agung.
Lebih dari sekadar pembangunan fisik, ucap Agung, proyek ini juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar. Agung menyebut Pelabuhan Patimban Paket 6 membuka peluang ekonomi baru melalui penyediaan lapangan kerja lokal, di mana sekitar 200 tenaga kerja lokal telah dilibatkan secara aktif dalam pelaksanaan proyek.
Di masa depan, ucap Agung, keberadaan pelabuhan ini diharapkan mampu memperlancar arus ekspor-impor, memperkuat konektivitas antardaerah, dan menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi wilayah Subang dan sekitarnya. Agung menyampaikan proyek Pelabuhan Patimban merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata WIKA dalam mendukung konektivitas nasional.
"Pelabuhan Patimban adalah simpul penting dalam rantai logistik nasional. Melalui percepatan pembangunan Paket 6 ini, WIKA berkomitmen menghadirkan pelabuhan modern yang efisien dan memberikan nilai tambah bagi ekonomi Indonesia," kata Agung.