Ahad 22 Jan 2017 20:23 WIB

Pabrik Petrokomia Senilai 3,9 Miliar Dolar AS Bakal Dibangun di Maluku

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Agus Yulianto
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto
Foto: Antara/ Widodo S. Jusuf
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pabrik petrokimia senilai 3,9 miliar dolar AS akan dibangun di Blok Masela, Maluku. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, pembangunan pabrik tersebut diperkirakan akan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 39 ribu orang.

Menurut Airlangga, kehadiran pabrik petrokomia di kawasan Blok Masela akan mendukung berdirinya pabrik metanol serta turunannya. Pengoperasian pabrik tersebut nantinya akan memberi nilai tambah sebesar 2 miliar dolar AS di tingkat nasional.

"Ini juga akan mengurangi angka impor hingga 1,4 miliar dolar AS dari substitusi komoditas turunan gas alam dan metanol," ucap Airlangga, seperti dituturkan Biro Hubungan Masyarakat Kementerian Perindustrian, Ahad (22/1).

Adapun di tingkat daerah, ia memprediksi, pabrik akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi setempat hingga 10 kali lipat. Airlangga memperkirakan, akan ada penambahan pandapatan asli daerah (PAD) sebesar 31 juta dolar AS.

Dirjen Industri Kimia, Tekstil dan Aneka Kemenperin, Achmad Sigit Dwiwahjono, menyebut investasi di sektor hulu petrokimia hampir tidak ada dalam kurun waktu 15 tahun terakhir. Oleh karenanya, ia mengatakan, dukungan untuk pengembangan industri hulu petrokomia harus dilakukan. "Salah satu caranya dengan menyediakan gas alam dengan harga yang terjangkau," katanya.

Menurut Sigit, harga gas yang murah merupakan faktor penting untuk menarik investor agar menanamkan investasinya di industri tersebut. Jika harga gas di Tanah Air kompetitif, ia meyakini hal itu dapat mendorong perusahaan yang saat ini berhenti berproduksi untuk beraktivitas lagi. "Harga gas yang bersaing juga dapat mengembalikan kapasitas industri yang produksinya sedang turun saat ini," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement