Rabu 18 Jan 2017 11:35 WIB

Kemenkop UKM Minta Perbankan Beri Kemudahan UKM Terdampak Banjir Bima

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Nidia Zuraya
Banjir susulan kembali melanda Kota Bima akibat hujan deras dan meluapnya sungai Padolo pada Jumat (13/1). Sejumlah warga mengungsi ke masjid.
Foto: Foto: Rangga Komunitas Babuju
Banjir susulan kembali melanda Kota Bima akibat hujan deras dan meluapnya sungai Padolo pada Jumat (13/1). Sejumlah warga mengungsi ke masjid.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Deputi Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) Wardoyo memberikan arahan terkait bidang strukturisasi usaha dalam penanganan pasca banjir bandang di Kota Bima.

"Hal utama yang disorot adalah para pelaku UKM serta koperasi yang terdampak banjir," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Republika di Mataram, NTB, Rabu (18/1).

Ia menuturkan, jumlah pelaku UKM dan koperasi terdampak banjir di Bima yang menjadi nasabah bank sebanyak 3.587. Rinciannya adalah 61 nasabah BNI dengan nilai kredit Rp 5,9 miliar, 275 nasabah Bank Mandiri dengan nilai kredit Rp 5,9 miliar, serta 3.251 nasabah BRI dengan nilai kredit Rp 89,7 miliar.

Wardoyo meminta bank-bank tersebut memberikan perlakuan khusus bagi nasabah dimaksud, antara lain berupa penurunan suku bunga pinjaman, perpanjangan jangka waktu pembayaran kredit atau penangguhan pembayaran bunga untuk 6 bulan pertama pascabanjir.

"Para pelaku UKM dan koperasi merupakan penggerak perekonomian. Dengan bencana banjir ini, mereka mengalami penurunan kemampuan untuk melakukan pembayaran angsuran," ucap dia. 

Ia melanjutkan, Kementerian Koperasi dan UKM sudah berkomunikasi dengan direktur bank yang memberikan pinjaman agar ada perlakukan khusus bagi nasabah pelaku UKM dan Koperasi yang terdampak banjir.

Ia juga meminta Dinas Koperindag Kota Bima untuk mengoptimalkan fungsi Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kota Bima untuk melaksanakan pendampingan bagi para pelaku usaha terdampak banjir.

Usai pertemuan tersebut, Deputi Wardoyo melanjutkan peninjauan lapangan ke koperasi Pondok Pesantren Al-Husainy di Kelurahan Monggonao, Koperasi SMA Sinar Jaya di Kelurahan Melayu, pelaku UMKM Rosnani di Kelurahan Pane, Sarah di Kelurahan Paruga serta Teti di Kelurahan Jatiwangi. 

Pertemuan yang berlangsung di ruang rapat Wali Kota Bima ini dihadiri Plt Sekretaris Daerah Kota Bima Mukhtar, Plt Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag), Inspektur, Kepala BPBD, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan serta pimpinan Bank Mandiri, BNI dan BRI Cabang Bima.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement