Rabu 11 Jan 2017 04:18 WIB

Ketidakstabilan Ekonomi tak Pengaruhi Pelaku UMKM

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Budi Raharjo
UMKM
Foto: Antara/Irfan Anshori
UMKM

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Lembaga Penyaluran Dana Bergulir (LPDB) KUMKM Kemas Danial menyatakan, ketidakstabilan pertumbuhan ekonomi tahun ini tidak terlalu berpengaruh pada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Menurutnya, pelaku UKM justru berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.

"Mereka ini kan pengusaha mikro kecil, jadi bermainnya di level Rp 5 juta sampai Rp 10 juta. Jadi tidak banyak pengaruhnya," ujar Kemas, kepada Republika di Jakarta, Senin, (9/1).

Ia menjelaskan, pelaku UMKM di kota atau provinsi maju kondisinya memang cukup aman. Hanya saja pelaku UKM di wilayah kecil sedikit terkena dampak. "Di kota maju, contohnya, banyak orang di-PHK, lalu orang yang di-PHK ini jadi mikro seperti dagang bakso dan lainnya. Kemudian perekonomian mereka tumbuh," tambah Kemas.

LPDB pun kini lebih selektif dalam menyalurkan dana ke UMKM. Kemas menjelaskan, penyaluran dan ke mikro berisiko tinggi. "Bank saja sekarang nggak berani masuk mikro, tapi karena tugas kami dari pemerintah adalah sbg stimulus. Makanya bunga mikro kami turunkan menjadi 2,5 persen atau 0,2 persen per bulan," jelasnya.

Kemas mengungkapkan, syarat untuk mendapat bunga kecil tersebut, peminjam harus memberi jaminan 100 persen. Hal itu demi menjaga kualitas pinjaman. Dirinya menyebutkan, beberapa usaha yang cukup berisiko di antaranya berkaitan dengan impor.

"Contoh bisnis ayam, karena bahan makanannya masih impor. Jadi ketergantungan. Kita harus hati-hati," tegas Kemas.

Ia menambahkan, penyaluran dana akan lebih aman bila masuk ke usaha di bidang jasa. Mau pun berbagai usaha yang tak berhubungan dengan impor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement