Selasa 10 Jan 2017 17:13 WIB

Ribuan Pohon Cabai Rawit di Kabupaten Bandung Mati

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
Pohon Cabai
Pohon Cabai

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Ribuan pohon cabai di Desa Pamekaran, Kecamatan Soreang dan sejumlah kebun di Kecamatan Katapang dan Pasirjambu mati akibat cuaca dan serangan hama (virus). Kondisi tersebut berlangsung kurang lebih selama satu bulan terakhir. Hal itu berdampak pada harga jual cabai di pasaran naik.

Petani cabai asal Desa Pamekaran, Taryana (38) mengungkapkan Desember kemarin sekitar 2.000 pohon cabai rawit domba mati. Padahal, cabai tersebut sudah siap untuk dipanen. Penyebabnya faktor cuaca dan hama atau virus.

"Puluhan pohon tiap hari mati. Daunnya layu, akarnya tidak bercabang. Buahnya juga jadi memerah dan akhirnya membusuk," ujarnya, Selasa (10/1).

Menurutnya, cuaca yang tidak menentu kadang hujan dan panas menjadi salah satu penyebab ribuan pohon mati. Ia mengaku pohon cabai yang berusia produktif hingga satu tahun kini baru tiga bulan sudah mati. Akibatnya, dirinya harus sterilisasi kebun.

Ia menuturkan, harga jual cabai rawit domba dari petani sekitar Rp 15 ribu/kg. Sementara itu harga normal di pasaran sekitar Rp 30 ribu/kg. Namun saat ini harga mencapai Rp 100 ribu sementara itu harga cabai rawit domba dari petani mencapai Rp 50 ribu sampai Rp 70 ribu per kilogram.

Dirinya mengaku akibat pohon-pohon cabai yang mati, hanya sedikit cabai yang bisa dijual. Bahkan, diperoleh informasi tidak hanya dirinya yang mengalami gagal panen karena terdapat daerah lain yang mengalami serupa.

Euis (40) petani Desa Cilampeni, Kecamatan Katapang mengaku sudah satu pekan terakhir kebun cabai di panen dan disisanya gagal panen. Banyak petani yang merugi akibat hal tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement