REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto bersama Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf meresmikan pabrik kelima PT Arwana Citramulia Tbk di Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Senin (9/1). Peresmian pabrik keramik ini diharapkan dapat mendorong perekonomian di Jatim.
Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartarto, mengapresiasi pendirian pabrik tersebut karena industri keramik menjadi andalan di Indonesia. Terlebih, dengan bahan baku dan proses produksi berasal dari dalam negeri. "Kita ini bangsa pemenang. Mari kita dorong industri indonesia menjadi pemenang di dunia. Karena kita punya daya saing yang kuat," katanya melalui siaran pers.
Menperin menyatakan, industri manufaktur menjadi penopang ekonomi dan berkontribusi 19 persen dari sektor lainnya. Indonesia bisa menjadi negara industri bila kontribusi sektor industri dapat mencapai 28-29 persen. Menurutnya, saat ini potensi keramik per kapita masih rendah dari negara lain, dimana Indonesia masih di bawah 3 meter persegi. Pemerintah berharap kondisi ekonomi nasional pada 2017 membaik sehingga bisa mendorong sektor investasi.
"Semoga dengan pengoperasian pabrik ini dapat menstimulasi pertumbuhan ekonomi tak hanya Jatim tapi juga nasional," harapnya.
Kementerian Perindustrian, lanjutnya, juga menargetkan ekspansi bisnis yang telah ada, dimana pengusaha yang sudah ada di Indonesia didorong ekspansi di Indonesia. Hal itu akan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi. "Kami juga mendorong perusahaan menggunakan platform internet sehingga ada efisiensi tinggi. Pemerintah mendorong industri keramik agar bisa bersaing dengan program impor dengan penerapan SNI wajib. Kami juga mendorong pelatihan magang bagi sekolah SMK di sekitar Mojokerto," kata dia.
Komisaris Utama PT Arwana Citramulia Tbk, Laksamana TNI (purn) Marsetio, mengatakan, dari hampir 40 perusahaan keramik yang ada di indonesia, PT Arwana Citramulia merupakan perusahaan terbesar nomor tiga di Indonesia, dan berada di peringkat kesembilan di dunia.
Menurutnya, pabrik baru ini merupakan plant kelima dimana plant-plant sebelumnya berada di Tangerang, Serang, Gresik, Ogan Ilir dan kelima di Mojokerto. Luas plant V ini sekitar 8 hektare dengan nilai investasi lebih dari Rp 300 miliar. "Plant V ini juga menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar. Peralatan yang ada disini merupakan peralatan termodern se-Asia Pasifik yang berasal dari Italia," ucapnya dalam acara tersebut.