REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Harga minyak dunia berakhir lebih tinggi pada Selasa (20/12) atau Rabu (21/12) pagi WIB, karena pasar memperkirakan untuk penurunan tajam dalam persediaan minyak mentah AS.
Badan Informasi Energi AS (EIA) akan merilis data persediaan minyak mentah AS dalam laporan mingguannya pada Rabu waktu setempat. Para analis pasar yang disurvei oleh Reuters memperkirakan persediaan mingguan AS menunjukkan penarikan 2,4 juta barel dalam pekan yang berakhir 16 Desember, yang didukung harga minyak pada Selasa (20/12).
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, meningkat 0,11 dolar AS menjadi menetap di 52,23 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, patokan global, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Februari, bertambah 0,43 dolar AS menjadi ditutup pada 55,35 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.