Senin 19 Dec 2016 02:40 WIB

Otoritas Bandara Bali Periksa Kelaikan Pesawat Angkutan Libur Akhir Tahun

Penumpang menaiki maskapai di teminal keberangkatan Bandara Ngurah Rai, Bali, Sabtu (16/7)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Penumpang menaiki maskapai di teminal keberangkatan Bandara Ngurah Rai, Bali, Sabtu (16/7)

REPUBLIKA.CO.ID, KUTA, BALI -- Otoritas Bandara Wilayah IV Bali dan Nusa Tenggara telah memeriksa kelaikan dan keselamatan pesawat atau "ramp check" menghadapi lonjakan angkutan udara menjelang Natal dan tahun baru.

"Khusus untuk keselamatan, kami saat ini sudah melakukan 'ramp check' sekitar 80 pesawat dan nanti akan dilanjutkan kembali," kata Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Bali dan Nusa Tenggara Bintang Hidayat ditemui di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai di Kuta, Kabupaten Badung, Bali, Ahad.

Menurut dia, pemeriksaan pesawat itu dilakukan lebih maksimal selain memang rutin dilakukan setiap bulan. Selain "ramp check", pihaknya juga melakukan evaluasi peralatan di sejumlah bandara khususnya di wilayah Bali dan Nusa Tenggara.

Evaluasi peralatan dan sarana pendukung di bandara diperlukan mengingat maskapai penerbangan banyak yang mengajukan penambahan penerbangan termasuk mengganti ukuran pesawat.

"Jadi sebelumnya maskapai menggunakan Boeing 737 sekarang sebagian maskapai menggantinya dengan Airbus 330 yang lebih besar untuk mengakomodir lonjakan penumpang," ucapnya.

Pemeriksaan fasilitas peralatan bagi pemandu lalu lintas udara di menara "air traffic control" (ATC) juga dilakukan untuk memastikan kinerja lebih maksimal.

Untuk penerbangan tambahan, Bandara Ngurah Rai Bali menerima 613 "extra flight" dengan kapasitas 105.516 tempat duduk oleh Garuda Indonesia, AirAsia, Citilink, Sriwijaya Air, Nam Air dan Lion Air.

Sebagian besar rute yang dilayani maskapai itu dalam penerbangan tambahan tersebut yakni Jakarta, Kuala Lumpur, Surabaya, Labuan Bajo, Makassar, Maumere dan Waingapu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement