Rabu 14 Dec 2016 01:35 WIB

Sulawesi Selatan Jajaki Pasar Ekspor Buah-buahan Arab Saudi

Red: Nur Aini
Beragam buah-buahan.
Foto: pexels
Beragam buah-buahan.

REPUBLIKA.CO.ID,JEEDDAH — Provinsi Sulawesi Selatan menjajaki ekspor buah-buahan ke Arab Saudi. Pasar buah di Arab Saudi dinilai berpotensi besar terumata adanya jumlah jamaah umrah dari Indonesia yang relatif besar.

Menurut Konsul Jenderal RI Jeddah M Hery Saripudin, pangsa pasar buah-buahan di Arab Saudi cukup bagus. Berdasarkan  Data Statistik Perdagangan BPS yang diolah Kementerian Perdagangan dan data UN Comtrade tahun 2015, nilai ekspor buah-buahan Indonesia tiap tahunnya mengalami pertumbuahan yang signifikan. Pada 2013 Indonesia berhasil mengekspor buah-buahan (Kode HS 08) dengan nilai transaksi perdagangan sebesar 2,73 juta dolar AS. Tahun 2014 nilainya meningkat sebesar 23,17 persen atau 3,36 juta dolar AS. Pada akhir 2015, nilai ekspor buah-buahan ini meningkat tajam mencapai 5,61 juta dolar AS atau meningkat 66,82 persen dari 2014.

“Trend peningkatan nilai ekspor buah-buahan ini menunjukkan bahwa pangsa pasar buah-buahan Indonesia sangat besar,"  ungkap Konjen RI saat menerima Kunjungan Delegasi Investasi dan Perdagangan Dinas Pertanian TPH Sulawesi Selatan, Selasa (13/12).

Delegasi yang dipimpin Ir Hj Fitriani, MP, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Sulawesi Selatan ini telah melakukan survei lapangan dengan mengunjungi pasar buah-buahan dan sayuran. Mereka juga mengunjungi sejumlah toko Indonesia yang menjual produk-produk makanan Indonesia di Kota Jeddah dalam kunjungannya ke Arab Saudi yang berlangsung seminggu.

Menurut Fitriani, jumlah jamaah umrah yang besar dari Indonesia  merupakan potensi pasar buah-buahan yang dapat digarap oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam upaya melakukan ekspansi pasar ke Arab Saudí, khususnya komoditas bahan makanan, sayur-sayuran, buah-buahan dan ikan segar untuk menyuplai kebutuhan jamaah, warga Indonesia di Arab saudí, dan bahkan juga masyarakat Arab Saudi.  

Sementara itu, Gunawan, Kepala ITPC Jeddah, menilai pola supply-demand untuk komoditas buah-buahan, pangsa pasarnya di Arab Saudi sangat besar. Hal ini terbukti dari data statistik perdagangan bahwa dari tahun 2013 sampai dengan 2015 tingkat permintaan buah-buahan di Arab Saudi menembus nilai transaksi miliaran dólar AS.

Sebagai perbandingan, pada akhir 2015, Arab Saudi mengimpor komoditas buah-buahan dari berbagai negara mencapai angka 1,4 miliar dolar AS, sedangkan nilai ekspor buah-buahan Indonesia ke Arab Saudi pada tahun yang sama mencapai 5,61 juta dolar AS. Ini berarti Indonesia hanya menyuplai 0,39 persen pasar buah-buahan Arab Saudi.

Oleh karena itu, dengan kemampuan menyuplai kurang dari 1 persen, Kelompok Kerja Ekonomi dan Perdagangan KJRI Jeddah akan berupaya keras menyosialisasikan ke daerah-daerah di wilayah Indonesia penghasil buah-buahan. Hal ini agar mereka meningkatkan produksi sekaligus standar baku kualitas buah-buahan sehingga dapat memenuhi standar yang ditetapkan oleh Pemerintah Arab Saudi.

“Ke depan kita berharap produk buah-buahan Indonesia mampu membanjiri Pasar Arab Saudi” ujar Bachtiar Saleh, Pelaksana Fungsi Ekonomi KJRI  saat menerima kunjungan Delegasi tersebut

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement