Rabu 07 Sep 2016 13:30 WIB

Temui Kadin Cina, Mendag Enggar Bahas Akses Ekspor

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nidia Zuraya
Kapal Kargo pengangkut kontainer komiditi ekspor (ilustrasi)
Foto: sustainabilityninja.com
Kapal Kargo pengangkut kontainer komiditi ekspor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- ‎Pemerintah Indonesia ingin mendapatkan kemudahan akses ekspor buah-buahan tropis ke negara Cina. Sebab kualitas buah Indonesia sejauh ini tidak kalah dibandingkan dengan buah dari negara Asia Tenggara lainnya.

“Ada kesulitan bagi buah-buah Indonesia untuk menembus Cina. Banyak standar yang harus dipenuhi dan proses registrasinya cukup lama,” ‎ kata Enggar dalam pertemuan bersama bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Cina atau Chamber of Commerce in China (Inacham), Selasa (7/6).

Enggar mengatakan, pihaknya ingin agar buah-buahan tropis dari Indonesia  bisa langsung diekspor ke negara tujuan tanpa transit dulu ke negara tetangga. Kemasan juga bisa dilakukan di dalam negeri. Produk nanas dan manggis Indonesia tidak perlu diekspor ke Filipina dulu sebelum diekspor ke Cina. 

“Nanas dan manggis Indonesia harus dikemas ulang di Filipina agar bisa diterima di pasar Cina. Ini yang ingin kita ubah,” katanya.  

Enggar berharap pada pertemuan tersebut, pemerintah dan pelaku pasar di Cina bisa menyelesaikan kesulitan-kesulitan yang dialami Indonesia dalam mengekspor produk-produk buah tropis Indonesia. Standar-standar kesehatan dan berbagai persyaratan administratif dapat diselesaikan dan dipenuhi.

Selain permasalahan ekspor buah, Enggar juga menyebut bahwa Indonesia masih kesulitan dalam ekspor sarang burung walet.‎ Sebab Indonesia juga memiliki banyak pengusaha walet dengan produk berkualitas.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement