REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada hari ini, Rabu (23/11), bergerak melemah 26 poin menjadi Rp 13.466 dibandingkan sebelumnya Rp 13.440 per dolar AS.
"Rupiah masih tertekan, ketidakpastian masih tinggi. Fokus pelaku pasar domestik masih tertuju pada stabilitas politik dalam negeri," kata Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta di Jakarta, Rabu (23/11).
Ia menambahkan bahwa pelemahan rupiah juga sejalan dengan penguatan dolar AS di kawasan Asia. Akan tetapi, sudah mulai terasa stabilitas yang lebih baik di pasar keuangan global dapat mengurangi "shock" negatif dalam beberapa hari ke depan.
Rangga juga mengatakan bahwa fokus pelaku pasar uang juga tertuju pada notulensi pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan dirilis pada pekan ini. Ketua The Fed Janet Yellen tetap percaya diri dengan kenaikan suku bunganya dalam waktu dekat.
"Pelaku pasar juga menanti sinyal rencana The Fed pada 2017 mendatang," katanya.