REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan Perkasa Roeslani menyatakan, para investor membutuhkan pembangunan infrastruktur untuk mau menanamkan modalnya di Papua.
"Hambatan utamanya infrastruktur. Misalnya membangun pembangkit, tapi kalau tidak ada infrastrukturnya susah juga. Oleh sebab itu pemerintah (harus) mendorong pembangunan infrastruktur dulu secara massif," ujarnya di Jayapura, Ahad (20/11).
Ia menjelaskan, salah satu tugas Kadin adalah mendorong perdagangan dan investasi ke Indonesia. Pihaknya selalu mengupayakan dan aktif melihat potensi antardaerah karena Kadin berada di seluruh Indonesia sampai ke kabupaten/kota.
"Keunggulan-keunggulan daerah bisa kita promosikan, baik antardaerah sendiri maupun keluar negeri agar mereka bisa berinvestasi di Indonesia, di kawasan-kawasan yang berpotensi. Itu kita selalu dorong penuh dalam setiap kunjungan saya dengan Bapak P residen, maupun dalam kunjungan Kadin," katanya.
Menurut dia, Presiden Joko Widodo telah meminta Kadin untuk aktif mempromosikan potensi investasi di kawasan timur Indonesia, terutama Papua. "Saya baru kembali dari Tiongkok dan Belanda bersama dengan Bapak Presiden, itu antusiasme (investor) sangat baik sekali dan memang Presiden mengatakan bahwa investasi itu lebih mengarah ke wilayah timur," ujarnya lagi.
Rosan mengklaim bahwa banyak investor asing tertarik untuk berinvestasi di Papua, tetapi mereka kurang mendapatkan informasi mengenai kawasan tersebut. "Oleh sebab itu kita lihat banyak informasi yang mereka ingin dapat mengenai apa yang bisa diinvestasikan di Papua," ujarnya.