Kamis 17 Nov 2016 13:18 WIB

Soal Ajakan Rush Money, Ini Kata Menko Darmin

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution
Foto: Republika.co.id
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adanya kabar yang beredar soal rencana penarikan dana di bank secara massal pada 25 November mendatang dinilai tidak solutif. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution menyebut seruan untuk menarik dana secara besar-besaran dari bank (rush money) sebagai aksi yang tak negarawan.

Menurutnya, langkah tersebut lebih bersifat politik yang imbasnya justru ke ekonomi. "Itu sih jangan lah mengada-ada, itu namanya sudah mengalihkan langkah-langkah sifatnya ekonomi. Padahal itu persoalan politik. Itu namanya sudah tidak negarawan," ujar Darmin di Kementerian Bidang Perekonomian, Kamis (17/11).

Darmin melanjutkan, pemerintah sendiri belum tahu sejauh mana dampak terhadap perekonomian nasional bisa isu ini benar terjadi. Namun, ia berharap rencana aksi ini tidak akan terjadi lantaran menurutnya tak ada manfaatnya sama sekali baik untuk masyarakat terlebih untuk pemerintah.

"Saya tidak tahu (dampaknya), tapi jangan lupa tergantung seberapa masif, tapi saya melihat hal-hal itu tidak bagus dilakukan, karena nggak ada yang untung sama sekali," ujar dia.

Menurutnya, pelaku pasar saat ini lebih disibukkan untuk menanti kebijakan Presiden AS terpilih, Donald Trump, yang dinilai berseberangan dengan konsesus pasar. Padahal, menurutnya, kebijakan Trump ke depan masih ada peluang lebih realistis mengikuti pasar.

Darmin meyakini bahwa kebijakan Trump yang disampaikan selama kampanyenya belum tentu pasti terwujud. "Itu lah alasan pasar global saat ini memiliki spekulasi masing-masing atas kebijakan Trump ke depan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement