Senin 07 Nov 2016 12:58 WIB

Hujan Pengaruhi Kenaikan Harga Cabai Hingga 300 Persen

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Dwi Murdaningsih
 Pedagang menata cabai merah keriting di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta, Kamis (13/10).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pedagang menata cabai merah keriting di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta, Kamis (13/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Hortikultura menegaskan jumlah komoditi cabai dan bawang merah di Indonesia mencukupi kebutuhan masyarakat. Namun cuaca hujan membuat minimnya pasokan komoditi ke pasar yang menyebabkan naiknya harga.

Sekretaris Dirjen Hortikultura Yasid Taufik mengatakan, cuaca hujan tinggi diakuinya membuat petani enggan panen. Hal tersebut membuat berkurangnya pasokan cabai sebesar 20-25 persen antara pekan ini dan pekan lalu di pasar induk.

Berkurangnya pasokan berdampak pada kenaikan harga yang dimanfaatkan para pedagang. Harga normal cabai saat ini berkisar antara Rp 20 hingga 25 ribu sementara kenaikan harga mencapai Rp 75 ribu atau Rp 90 ribu

"Kenaikan harga sampai 300 persen," ujarnya kepada wartawan, Senin (7/11).

Kebutuhan cabai besar November ini mencapai 75,761 ton sementara ketersediaan sebesar 91,27 ton. Pun halnya dengan ketersediaan cabai rawit merah pada bulan ini (68,816 ton) yang masih mencukupi kebutuhan masyarakat, yakni sebesar 53,810 ton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement