REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Nilai tukar (kurs) dolar AS melonjak di pasar Asia pada hari Senin (7/11) setelah Biro Investigasi Federal (FBI) mengatakan hasil penyelidikan baru terkait kasus email Hillary Clinton tidak mengubah kesimpulan FBI bahwa tidak ada tuduhan yang diperlukan dalam kasus penggunaan server email pribadi oleh capres Amerika Serikat yang diusung Partai Demokrat itu.
Dolar AS menguat sekitar 1,1 persen terhadap yen ke level 104,30, sementara euro tergelincir 0,7 persen menjadi 1,1060 dolar AS. Mata uang AS juga menguat satu persen terhadap franc Swiss.
Pasar cenderung melihat Hillary Clinton sebagai kandidat status quo, dan pemberitaan yang mendukung upayanya untuk memenangkan pilpres AS sering meningkatkan risiko di pasar.
Sementara para pialang mengatakan instrumen investasi safe haven seperti obligasi masih menjadi incaran. Sementara pasar saham Asia kemungkinan akan menikmati rally ringan sepanjang perdagangan hari ini.