Sabtu 29 Oct 2016 09:17 WIB

Ekonomi AS Tumbuh 2,9 Persen di Kuartal Ketiga

Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Ekonomi Amerika Serikat tumbuh pada laju yang lebih cepat di kuartal ketiga tahun ini. Pertumbuhan ini didorong investasi persediaan bisnis "rebound" mengimbangi pertumbuhan konsumsi yang lebih lambat.

Menurut data yang dirilis departemen perdagangan,Jumat (28/10) ekonomi tumbuh pada tingkat tahunan 2,9 persen di kuartal ketiga tahun ini, mengalahkan ekspektasi pasar 2,6 persen dan lebih tinggi dari pertumbuhan kuartal kedua 1,4 persen. Percepatan mencerminkan kemajuan dalam investasi persediaan bisnis dan akselerasi ekspor, mengimbangi peningkatan yang lebih kecil dalam belanja konsumen dan peningkatan yang lebih besar dalam impor.

Belanja konsumen, yang menyumbang sekitar 70 persen dari ekonomi AS, meningkat 2,1 persen pada kuartal ketiga, lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan 4,3 persen pada kuartal sebelumnya. Ekspor melonjak 10 persen pada kuartal tersebut, laju kuartalan tercepat sejak 2013, sedangkan impor tumbuh 2,3 persen. Ekspor bersih menyumbang 0,83 persentase poin terhadap pertumbuhan ekonomi di kuartal tersebut, dibandingkan dengan hanya 0,18 persentase poin kontribusi pada kuartal kedua.

Menurut analis, investasi persediaan bisnis menyumbang 0,61 persentase poin terhadap pertumbuhan PDB pada kuartal ketiga, setelah berkurang untuk lima kuartal sebelumnya. Data ini sejalan dengan harapan pembuat kebijakan Federal Reserve bahwa ekonomi diperkirakan akan tumbuh pada kecepatan lambat dan stabil. Pejabat-pejabat bank sentral mungkin berpendapat bahwa ekonomi cukup sehat untuk menjamin kenaikan suku bunga tahun ini.

The Fed mempertahankan suku bunga federal fund tidak berubah dalam pertemuan September di tengah data ekonomi lemah baru-baru ini dan inflasi lesu, tapi sangat mengisyaratkan bahwa bank sentral bisa memiliki satu kenaikan suku bunga pada tahun ini. Para analis secara luas percaya bahwa the Fed akan mempertahankan suku bunga tidak berubah dalam pertemuan November, sementara kemungkinan menaikkan suku bunganya pada Desember.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement